Aa Gym: Perasaan Minder Harus dihilangkan
Perasaan minder kerap menghinggapi siapapun, terutama mereka yang tengah menginjak usia dewasa. Bahkan sikap minder pun tak jarang menyerang orang dewasa. Menurut Pimpinan Pesantren Daarut Tauhiid (DT), KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), sebagaimana dikutip dari salah satu tausiah di akun facebook miliknya, perasaan minder sangat tidak layak hadir dalam diri seorang muslim. Betapa tidak? Allah SWT yang menciptakan dan merancang tubuh manusia telah menjamin bahwa manusia diciptakan dalam bentuk dan keadaan terbaik (QS At-Tiin [95]: 4). Kemuliaan seseorang tidak diukur dari kecantikan, kekayaannya, maupun kepintarannya. Kemuliaan seseorang diukur dari kualitas ketakwaannya (QS Al-Hujurat [49]: 13).
Menurut Aa Gym, begitu ia akrab disapa, Allah sangat menginginkan kita selamat. Karenanya, Allah membuat banyak cara, baik tuntunan maupun perlindungan, agar kita benar-benar terpelihara dan selamat dalam hidup ini. Salah satu caranya adalah dengan membuat kekurangan pada diri, sehingga tertutuplah peluang bagi kita untuk berlaku ujub, takabur, maupun tabaruj. Bukankah ini sebuah keuntungan?
“Maka terimalah segala ketentuan Allah tersebut dengan ridha dan syukur. Terimalah dengan lapang dada dan penuh kegembiraan serta husnuzhan kepada Allah. Hidup ini terlalu singkat untuk kecewa, sedih, dan prilaku yang tidak bermanfaat lainnya,” tuturnya,
Alangkah baiknya, ujar dia, apabila kekuarangan tersebut, menjadikan kita lebih termotivasi untuk berprestasi. Betapa banyak orang yang keadaan tubuhnya tidak sempurna mampu menjadi orang-orang hebat, sebut misalnya Syeikh Ahmad Yasin, Hellen Keller, dan lain-lain. Ketidaksempurnaan tubuh tidak menjadikan mereka minder apalagi berputus asa.
Aa Gym mengingatkan, ubah segera cara berpikir seperti itu. Sebab, kualitas manusia sangat dipengaruhi kualitas pikirannya. Ketika berpikir gagal, kita pasti akan gagal. Ketika berpikir lemah, pasti kita akan lemah.
“Ayo bangkit, gunakanlah masa muda untuk meraih prestasi dan keunggulan. Teruslah mencari ilmu, lalu amalkan. Bergaulah dengan orang saleh yang hidupnya optimis. Baca biografi Rasulullah saw atau kisah orang-orang besar lainnya, agar semangat mereka menulari kita.” katanya. (Elga)