Aa Gym: Pentingnya Akhlak Dalam Kehidupan Manusia

DAARUTTAUHIID.ORG | Untuk apa Rasulullah shallallahu alaihi wassalam diturunkan ke bumi? Maka jawabannya ialah untuk memperbaiki ahlak manusia. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits. Dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda:

“Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak-akhlak yang baik.”

Salah satu alasan diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam oleh Allah Ta’ala di Arab tidak lain untuk membenahi akhlak masyarakat pada kala itu.

Tapi bagaimana kau ada seseorang yang tidak beragama Islam, yang tidak shalat, tapi baik kepada manusia, baik kepada hewan, dan baik kepada orang lain, apakah disebut orang yang berakhlak yang baik?

Termasuk orang yang belum berakhlak jika seseorang belum baik akhlak pada Alloh Ta’ala. Percuma seseorang berbuat baik kepada manusia tetapi kepada pencipta-Nya tidak baik. Karena akhlak kepada Alloh merupakan bukti keimanan seseorang.

Akhlak itu sangat penting kedudukannya dalam Islam. Itulah juga yang menjelaskan mengapa seseorang ketika memilih pasangan dianjurkan untuk mengutamakan akhlaknya terlebih dahulu.

Kalaupun banyak hartanya, tampan rupanya, cerdas pribadinya, tapi kalau rusak moralnya dan  bejat akhlaknya maka tidak akan memberikan ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup.

Sekarang ini banyak sekali orang yang berpendidikan tapi rusak moralnya. Ada seorang pasien dilecehkan oleh seorang dokter, ada seorang profesor melecehkan banyak mahasiswa, ada juga seorang kyai menodai santrinya. Padahal mereka-mereka adalah orang-orang yang berpendidikan.

Mengapa ini semua ini terjadi? Karena hubungan dan akhlaknya terhadap Alloh buruk. Sehingga hatinya tidak bersih dan kotor. Merasa tidak dilihat dan diawasi oleh Alloh, sehingga mudah melakukan sesuatu dengan suka hati.

Orang-orang yang merusak di dunia ini pada umumnya adalah orang-orang yang cerdas, tetapi orang-orang yang cerdas yang tidak memiliki keimanan sama sekali. Oleh karenanya banyak kerusakan bersumber dari orang yang pintar yang tidak memiliki keimanan.

Dari mana sumber akhlak? Sumber akhlak itu datangnya dari hati. Akhlak yang baik itu datangnya dari hati yang salim. Hati yang salim yaitu hati yang bersih (KH. Abdullah Gymnastiar)