Aa Gym: Orang Baik Hanya Ada Pada Hati yang Baik

DAARUTTAUHIID.ORG | Kalau seseorang ingin menjadi pribadi yang baik, maka yang harus diperbaiki adalah hatinya terlebih dahulu. Kalau ada yang berkata sepert ini:

“Dia hanya perkataannya saja yang jelek, tapi sebenarnya hatinya bersih”

Tentu ungkapan dan perkataan tersebut sangat tidak tepat. Kalau hati seseorang bersih maka perkataannya juga pasti akan bersih.

Mulut kita itu ibaratkan ujung teko, teko hanya mengeluar apa yang berada dalam isi teko. Kalau sebuah teko diisi dengan air bening, maka yang keluar pasti bening. Kalau diisi dengan comberan maka yang keluar juga comberan.

Begitu juga dengan akhlak atau keperibadian seseorang. Kalau hati diisi dengan hal-hal yang baik, maka tindakannya juga akan baik. Sebaliknya jika hati diisi dengan hal-hal yang buruk, maka Tindakan juga akan menghasilkan keburukan.

Kita tidak akan bisa menilai seseorang dengan hanya berkumpul dan pertemuan pertama, kita hanya bisa melihat perilaku seseorang ketika bagaimana ia merespon persoalan.

Orang yang hatinya bersih, kalau dipuji maka ucapannya “Alhamdulillah”. Kalau diuji dengan masalah maka ucapannya “Innalillah atau Astafirullah”. Kalau melihat keburukan maka ucapannya “Subhanallah”.

Oleh karena itu, untuk melakukan respon dan Tindakan yang baik, maka perlu dilatih dengan cara istiqomah. Agar pikiran dan perkataan kita melahirkan kebaikan-kebaikan yang disukai oleh Alloh Ta’ala.

Apa yang membuat akhlak atau hati seseorang menjadi baik? Maka kuncinya adalah keimanan. Kalau keimanan seseorang semakin kuat, maka akhlaknya juga akan semakin baik.

Orang yang kuatnya imannya, ada dan tidak ada orang maka akan tetap berbuat baik. Karena ada orang berbuat baik hanya di depan orang saja. Tapi kalau lagi sendiri kecenderungan selalu ingin berbuat maksiat.

Keimanan kita kepada Alloh Ta’ala membuat kita mengerem untuk berbuta maksiat, karena kita merasa dilihat dan diawasi oleh Alloh Ta’ala. ketahuilah bahwa tidak ada satupun kejadian dari hidup kita yang luput dari pengawasan Alloh Ta’ala. (KH. Abdullah Gymnastiar)