Aa Gym: Merasa Cukup atas Rezeki yang Dimiliki
Manusia tentu tidak lepas dari kebutuhan. Kebutuhan yang merujuk pada keperluan masing-masing. Mulai dari kebutuhan pokok hingga lainnya yang menunjang serta mempermudah kita untuk melakukan segala aktivitas.
Kondisi setiap manusia tentunya berbeda-beda. Ada yang diberi kecukupan atas rezeki, yakni dititipkan harta melimpah oleh Allah SWT. Kondisi tersebut tentu saja untuk menguji bagaimana ia menggunakannya, apakah di jalan Allah atau tidak.
Tak sedikit dari orang yang telah dicukupi hartanya masih saja merasa kurang. Misalnya punya harta melimpah, gaji selangit dan ada kekuasaan juga seperti jabatan publik. Celakanya orang ini masih saja korupsi.
Menurut Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid (DT), KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, hal ini ternyata berkaitan dengan perasaan batinnya yang selalu saja tak merasa cukup dan tak mampu bersyukur kepada Allah SWT karena hatinya tidak memiliki ketenangan.
“Ada orang yang dicukupi lahiriah tetapi batinnya tidak merasa cukup. Hati-hati, kaya belum tentu batinnya merasa cukup. Itulah mengapa orang sudah tua, kaya, punya jabatan, masih saja korupsi,” kata Aa Gym dalam tausiahnya seperti dikutip dari video di akun media sosialnya, Selasa (11/8).
“Karena Allah memberikan kepadanya kecukupan lahiriah, tetapi tidak diberikan kecukupan di hati.”
Sebaliknya, orang yang dicukupkan hatinya oleh Allah, maka ia senantiasa bersabar dan tidak berkeluh kesah. Rasa syukurnya besar meski tak bergelimang harta. Hatinya senantiasa diliputi kebahagiaan meski berteduh di dalam rumah yang kecil, gaji yang tak pasti, tak punya tabungan atau aset.
Namun, Allah membuat orang itu kaya hatinya sehingga selalu puas akan apa yang Allah beri kepadanya dengan yakin kepada janji jaminan-Nya. Maka, inilah yang didefinisikan sebagai orang kaya yang sesungguhnya.
Orang yang dicukupkan hatinya akan sangat menikmati hidup. Ia tidak diperbudak oleh keinginan. Tidak diperdaya harapan dan tidak akan mengemis kepada manusia. Ia begitu segan untuk menengadahkan tangan seraya mengharap belas kasihan dari pemberian orang lain.
Aa Gym berpesan untuk senantiasa berharap kepada Allah agar menjadi golongan orang yang selalu dicukupkan batinnya, bukan sekadar diberikan kaya harta dunia.
“Jadi, kecukupan yang paling besar itu bukan cukup makanan atau harta, tetapi kecukupan terbesar adalah hati kita yang cukup dengan segala janji jaminan Allah SWT. Ini yang membuat tenang.” ungkap Aa Gym.
Lebih lanjut, pendakwah kondang ini mengingatkan untuk jangan iri hati kepada orang lain yang dilimpahkan nikmat harta, tinggi pangkat serta jabatan, karena sebenarnya hal-hal tersebut bukanlah hal yang bermakna bagi Allah SWT. (Elga)