Aa Gym: Mengendalikan Amarah Berarti Mengendalikan Hawa Nafsu
DAARUTTAUHIID.ORG | Kalau mau bahagia kalahkan nafsunya, jika ingin bahagia maka bersedekahlah, sedekahkan makanan, jangan sampai dikalahkan oleh ketamakan, kalau ingin bahagia maka tahan amarah.
Bahagia itu memaafkan, bahagia itu menahan amarah nafsu, iorang-orang yang pemarah dan terus-menerus marah, mudah marah, maka hidupnya tidak akan pernah pernah bahagia. Dalam sebuah disebutkan bahwa:
La Tagdob wakal Jannah
Artinya: ”Jangan marah-marah bagimu surga”
Jadi kalau Ibu terus-menerus jadi seorang pemarah artinya ibu tidak berminat jadi Ahli Surga. kecenderungannya ingin selalu memperturutkan hawa nafsu, maka orang tersebut akan sulit merasakan hidup bahagia.
Kalau seseorang tidak bisa mengendalikan emosinya berarti akalnya turun, karena kalau kita marah yang berperan adalah bisikan setan. Sesungguhnya Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan, sedangkan nafsu tidak peduli kepada orang lain, nafsu egois mementingkan diri sendiri, tapi orang yang bisa mengendalikan nafsu akan mampu mementingkan orang lain.
orang-orang yang sibuk diperbudak nafsu, maka ia akan mementingkan dirinya dengan mengorbankan orang lain. Kalau kita tidak punya program mengalahkan mengendalikan nafsu, maka kita tidak akan bahagia dalam hidup. Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang sangat-sangat bisa mengendalikan nafsunya.
Rekan-rekan sekalian jadi tidak cukup hanya belajar, tapi juga harus mujahadah terus dilatih dilatih terus dalam hal apapun terus dikendalikan, supaya nafsu ini dirahmati Alloh Ta’ala.
Ayo rekan-rekan sekalian, kita harus terus mempunyai semangat mujahadah mengendalikan diri dari kekikiran, dari amarah, dan dari syahwat. Terutama mata dan telinga ini sumber kejatuhan seseorang.
Kita kalah oleh nafsu gara-gara tidak bisa mengendalikan pandangan dan telinga, antara mata dan telinga ini lebih gawat, orang-orang yang tidak bisa menahan pandangan, cenderunga matanya berzina, kalau sudah zina mata hampir dapat dipastikan akan beranak pinak dosa-dosa lainnya.
Kalau orang sudah suka melihat yang haram, maka yang halal tidak disukai, kalau mata di HP ini sering lihat yang haram dia akan enggan baca Al-Quran dan enggan dengar ceramah.
Pokoknya dia jadi malas melakukan hal-hal yang baik. Kalau kita sudah berbuat dosa efeknya itu adalah kita jadi malas melakukan yang Allah sukai, kalau ada di antara kita yang malas sekali tahajud kalau bukan karena uzur, pasti karena banyak dosa-dosa yang dilakukan. (KH. Abdullah Gymnastiar)