Aa Gym: Masalah Utama Kita dan Cara Menyelesaikannya

DAARUTTAUHIID.ORG | Siapa di antara kita yang punya masalah? Kita sepakat bahwa tidak ada satu pun di antara kita yang tidak punya masalah. Semua punya masalahnya masing-masing, sekarang masalahnya adalah kepada siapa kita menyandarkan masalah tersebut?

Kalau kita mengadukan masalah kepada selain Alloh, maka itu yang menjadi masalahnya. Kalau bersandarnya pada Alloh, maka Alloh yang akan menyelesaikan masalahnya. Jadi coba intropeksi diri selama ini, kalau ada masalah siapa yang pertama kali diingat? Siapa yang lebih dulu dimintai pertolongan? Kalau ada orang curhat di medsos, berarti sudah jelas tempat curhatnya medsos bukan Alloh.

Ada sebuah data yang mengungkapkan bahwa 80% orang tidak peduli dengan curhatan seseorang. Bahkan 16% yang membaca curhatan kita di medsos merasa puas dengan penderitaan seseorang, dan 4% lagi merasa enek dengan curhatan tersebut.

Jadi intinya orang tidak terlalu peduli dengan masalah kita, yang peduli masalah kita itu hanya Alloh. Kalau ada masalah, seharusnya yang pertama kali kita ucapkan itu ialah “innalillahi wainna lillahi roji’un”.

Kemudian sambil berdo’a kepada Alloh Ta’ala, salah satu do’a yang bisa bacakan adalah do’anya nabi Adam ‘alaihissalam yang artinya:

Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamana lana kunnana minal khosirin

“Wahai Pemelihara kami (Ya Tuhan Kami), sesungguhnya kami telah berbuat dhalim terhadap diri-diri kami. Jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami, sungguh kami termasuk golongan orang-orang yang rugi.”

Ketahuilah bahwa segala masalah yang datang kepada kita disebabkan karena kesalahan dan kezdaliman sendiri. Jadi kalau kita merasa melakukan kesalahan segera minta ampun kepada Alloh, agar kita diberikan rahmat dan pertolongan dari Alloh Ta’ala.

Sekarang pertanyaannya adalah, apakah kita layak ditolong oleh Alloh Ta’ala? Apakah kita serius minta tolong kepada Alloh? Keseriusan kita akan dilihat dari ibadah kita, salah satunya adalah sholat. Apakah shalat kita khusu’ atau tidak.

Jadinya, masalah kita adalah tidak melibatkan Alloh dalam masalah kita dan tidak yakin bahwa Alloh bisa menyelesaikan masalah kita. (KH. Abdullah Gymnastiar)