Aa Gym: Lawan Pandemi dengan Keimanan
Pimpinan Pondok Daarut Tauhiid (DT), KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) menjelaskan makna keimanan dalam menghadapi pandemi virus corona. Kata Aa Gym, menaati protokol kesehatan untuk mencegah penularan harus dilakukan, tak sekadar bergantung pada takdir.
“Yakin terhadap takdir itu urusan hati kita, tetapi akal kita mempunyai kewajiban yang lain, yaitu mencari tahu seberapa bahaya yang namanya virus ini,” kata Aa Gym dalam diskusi virtual, Rabu (19/8).
“Bagaimana penularannya, bagaimana menghindarinya, itu terkait akal pemikiran. Tidak boleh hanya yakin saja,” lanjutnya.
Ia menambahkan, tubuh manusia juga berkewajiban merealisasikan apa yang diyakini dan dipikirkan tadi. Untuk itu, manusia bisa menerapkan dan disiplin menaati protokol corona.
“Dan tubuh punya kewajiban merealisasikan keilmuan dan keimanan tadi. Sehingga ada protokol kesehatan, ada kerumunan kita menjauh. Jangan sampai keyakinan kita mengalahkan kewajiban tubuh. Berarti itu tidak sempurna keimanannya,” tuturnya.
Karena keimanan itu mengaktifkan akal kita dan mengaktifkan amal ikhtiar kita. Aa Gym kemudian memberikan analogi terkait disiplin protokol dengan ketika kita menyeberang. Menurutnya, urusan tertabrak kendaraan atau tidak itu takdir Yang Mahakuasa, yang terpenting manusia berhati-hati. (Elga)