Aa Gym Kritik Kerumunan Masa Saat Pandemi Covid-19
Adanya kegiatan sebagian masyarakat yang menyebabkan kerumunan saat pandemi membuat geram beberapa pihak. Hal tersebut juga menuai banyak kritik dari berbagai tokoh, salah satunya Pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhid (DT), KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym). Ia pun mengingatkan Umat Islam agar tetap berpikir jernih dan tidak meniru keburukan dengan keburukan yang sama.
“Aa kira sahabat-sahabat punya perasaan yang sama, jengkel, kecewa, sedih, dan merasa dihianati bagi kita yang sudah hampir tiga bulan berada di rumah, melihat kerumunan di bandara, di pasar-pasar, dan di jalan-jalan,” kata Aa Gym melalui pesan video, Rabu (20/5).
Aa Gym mengatakan, seakan-akan perjuangan dan pengorbanan orang-orang yang menjaga jarak sosial dan jarak fisik selama tiga bulan ini dikhianati oleh mereka yang berkerumun di tempat publik. Hal ini tidak empati pada perasaan dokter dan perawat yang mempertaruhkan nyawa, serta aparat yang berjaga siang malam.
Selama pandemi Covid-19 ini sekolah-sekolah tutup dan masjid tempat ibadah Umat Islam pun menjadi sepi. Namun, hal ini seakan-akan dihianati oleh mereka yang berkerumun di bandara, pasar, jalan, dan tempat-tempat lainnya. “Tetapi, kita tetap harus berpikir jernih dan akal sehat harus tetap tegak. Jangan sampai kita meniru keburukan dengan keburukan yang sama,” ujarnya.
Aa Gym menegaskan, bagi Umat Islam, diam di rumah dan menjauhi kemudaratan merupakan perintah agama dan amal saleh. Umat Islam tetap di rumah menjaga jarak sosial dan jarak fisik bukan semata-mata karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
“Menjauhi (penyakit) lepra sama dengan menjauhi singa, itu sabda Nabi Muhammad saw. Menjauhi kemudaratan lebih diutamakan daripada yang mendatangkan kemanfaatan,” ujarnya.
Aa Gym mengajak masyarakat bersama-sama tetap disiplin, bertahan di rumah, dan menjalankan ibadah di rumah. Masyarakat yang berada di zona merah pandemi Covid-19 diminta mengikuti anjuran guru-guru di Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Insya Allah kalau kita disiplin, Allah menghilangkan wabah ini, karena wabah ini adalah kerumunan. Di mana kerumunan itu ada, di sana wabah itu akan ada. Dengan kita istiqamah, semoga orang lain pun terbawa istiqamah, Allah mengangkat wabah, dan kita bisa kembali beribadah, sekolah, dan bekerja dengan benar di zaman baru, zaman yang lebih berkah,” ujarnya. (Elga)