Aa Gym: Kriteria Manusia Terbaik Menurut Al Quran

DAARUTTAUHIID.ORGAlloh menyebutkan di dalam Al-Qur’an bagaimana gambaran orang-orang atau manusia terbaik yang hidup yang di dunia. Alloh Ta’ala berfirman Al Quran:

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Alloh. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Ali Imran: 110)

Manusia terbaik yang disebutkan dalam ayat di atas, bahwa Alloh Ta’ala memberikan beberapa ciri mengenai umat terbaik, di antaranya ialah umat yang melakukan perbuatan amar ma’ruf dan nahi munkar dan beriman kepada Alloh Ta’ala.

Jika ciri atau syarat di atas tidak ada pada diri kita, maka tidak layak kita menyandang gelar sebagai bagian dari umat yang terbaik.

Jadi, menjadi menjadi umat yang terbaik butuh perjuangan dan pengorbanan. Jangan sampai kita ingin menjadi umat terbaik, tapi kita sendiri tidak ada upaya melakukan hal-hal yang baik dan melawan hal-hal yang mungkar.

Semapan apapun kehidupan kita, seada apapun perlengkapan kita, selama tidak ada iman dalam hati kita, maka sebenarnya kita tidaklah menjadi orang yang mulia.

Senyaman dan sebesar apapun tempat kita tinggal, semewah apapun lingkungan tempat kita berada, kalau tidak memiliki semangat amar mar’ruf nahi munkar, maka kita tidak termasuk golongan manusia terbaik.

Akan tetapi sebaliknya di hadapan Alloh tida ada nilainya sama sekali, jika kita hanya mementingkan urusan dunia tanpa memperdulikan amal baik kita.

Meskipun kehidupan kita sederhana, namun jika senantiasa menghadirkan keimanan pada Alloh dalam setiap kehidupan, maka kita memiliki kedudukan yang mulia di hadapan Alloh Ta’ala.

Begitu juga sesederhana apapun lingkungan tempat tinggal kita, jika ada suasana saling mengingatkan amar ma’ruf nahi munkar, maka akan mendapatkan keberkahan di dalamnya.

Semoga kita bisa menjadi golongan hamba Alloh yang layak menyandang gelar umat terbaik itu, yaitu umat yang beriman kepada Alloh dan menebarkan amar ma’ruf nahi munkar di tengah-tengah kehidupan kita.

Karena baik untuk diri sendiri saja tidak cukup, tapi bagaimana kebaikan yang kita lakukan bisa juga dilakukan oleh orang lain. Wallahu a’lam bishowab. (KH. Abdullah Gymnastiar)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG