Aa Gym: Kisah 3 Orang Terkurung di Gua
DAARUTTAUHIID. ORG | Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa ada tiga orang sebelum kalian sedang bepergian. Mereka lalu menginap di sebuah gua. Tiba-tiba batu besar terjatuh dari gunung lalu menutupi pintu gua tempat tiga pemuda ini berlindung.
Tidak ada celah sedikitpun di bibir gua yang bisa menjadi pintu untuk keluar dari gua. Kemudian mereka berkata, ‘Kalian tidak akan selamat dari batu besar ini kecuali jika kalian berdoa kepada Alah dengan menyebutkan amal baik kalian.’
Salah seorang dari mereka berkata:
“Ya Allah, aku memiliki dua orangtua yang sudah tua dan lanjut usia. Aku tidak pernah memberi susu di malam hari kepada keluarga dan budakku, sebelum memberi minum kepada kedua orangtuaku.
Suatu hari, aku mencari sesuatu, ketika aku pulang ternyata mereka berdua telah tidur. Aku memerah susu dan aku dapati mereka sudah tertidur. Aku enggan memberikan susu tersebut kepada keluarga atau budakku, sementara aku menunggu sambil membawa gelas sampai mereka berdua bangun.
Ternyata mereka baru bangun ketika subuh. Setelah keduanya bangun, mereka meminum susu tersebut. Ya Allah, jika aku melakukan itu semua karena mengharap ridha-Mu, maka bantulah kami agar terlepas dari batu besar ini.’
Batu besar tersebut tiba-tiba terbuka sedikit, tapi mereka masih belum dapat keluar.
Kemudian yang lain pun berdo’a :
“Ya Allah, dulu aku punya keponakan yang sangat aku cintai. Kemudian berlalu beberapa tahun, ia mendatangiku, dan aku pun memberinya uang 120 dinar. Tapi aku memberikan syarat agar ia mau berzina denganku. la pun mau menerima tawaran itu.
Sampai ketika aku ingin menyetubuhinya, ia berkata, “Tidak halal bagi kamu membuka cincin kecuali dengan cara yang benar (nikah).’ Aku kaget dan langsung meninggalkannya, padahal dia adalah orang yang paling aku cintai.
Aku juga meninggalkan emas (uang dinar) yang telah aku berikan kepadanya. Ya Allah, jika aku melakukan hal itu karena mengharapkan ridha-Mu, maka bantulah kami agar terlepas dari batu besar ini.’
Batu besar tersebut tiba-tiba terbuka sedikit, tapi mereka masih belum dapat keluar.
Kemudian orang ketiga pun berkata:
“Ya Allah, dulu aku pernah mempekerjakan beberapa pegawai, dan aku memberikan gaji pada mereka, kecuali satu orang.
Aku kembangkan uang gajinya hingga menjadi banyak. Suatu saat, ia mendatangiku, lalu bertanya, ‘Wahai hamba Allah, bagaimana dengan gajiku dulu?’ Aku berkata kepadanya, ‘Setiap yang engkau lihat itulah gajimu dulu, yaitu ada unta, sapi, kambing dan budak.’ la pun berkata, Wahai hamba Allah, jangan bercanda!’ Aku menjawab, ‘Aku tidak bercanda.’
Ia lalu mengambil semua harta tersebut tanpa tersisa sedikit pun. Ya Allah, jika aku melakukan hal itu karena mengharapkan ridha-Mu, maka bantulah kami agar terlepas dari batu besar ini.’
Gua itu pun akhirnya tiba-tiba terbuka. Batu besar yang menutupi bagian pintu gua hancur atas kehendak Allah Ta’ala. (KH. Abdullah Gymnastiar)