Aa Gym: Kepahitan Bisa Membuat Seseorang Dekat dengan Allah
DAARUTTAUHIID.ORG — Jika kepahitan itu membuat kita semakin dekat dengan Alloh, maka itu jauh lebih baik dari pada kesenangan tetapi membuat kita semakin jauh dengan Alloh.
Jadi ukuran kita hidup dunia hanya satu saja, yaitu seberapa dekat kita dengan Alloh.
Apakah yang kita inginkan dan sesuatu yang tidak kita inginkan membuat kita dekat dengan Alloh? Buat apa kita memiliki segala yang kita inginkan tetapi tidak membuat kita semakin dekat dengan Alloh?
Buat apa juga kita merasa senang tetapi kesenangan itu tidak membuat kita dekat dengan Alloh? Padahal kesenangan itu terbatas waktunya, hanya sebentar saja tidak akan bertahan lama, setelahnya akan hilang begitu saja.
Layaknya para Nabi yang selalu diuji dengan kesusahan dan kepahitan, akan tetapi kesusahan tersebutlah yang mengangkat derajat para Nabi.
Seperti Rosul-Rosul, para Ulul Azmi yang memiliki keteguhan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan hidup.
Kalau kita merasa jauh dari Alloh, berarti kita jauh dari karunia Alloh. Sedangkan orang yang merasa dekat dengan Alloh, Alloh mendengarkannya.
Alloh mengetahui pikirannya, Alloh mengetahui isi hatinya, dan Alloh juga tahu apa pun yang dilakukannya, baik yang terang-terangan maupun yang sembunyi-sembunyi.
Banyak manusia yang menjaga sikapnya karena tahu ada alat buatan manusia yang sedang menyorotnya seperti CCTV.
Namun, saat alat itu tidak ada, maka ia bersikap sekehendak hawa nafsunya. Padahal tidak demikian jika ia meyakini Alloh Mahadekat.
Orang yang berbuat kejahatan adalah karena ia tidak yakin kepada Alloh, tidak yakin Alloh senantiasa mendengar dan menyaksikan perbuatannya.
Lalu, bagaimana cara kita mendekat kepada Alloh? Kita harus riyadhoh, mujahadah untuk menaklukkan nafsu.
Karena penghalang kita dengan Alloh Ta’ala itu sesungguhnya bukanlah jarak yang sebenarnya.
Tapi, kalahnya kita oleh nafsu, cintanya kita kepada duniawi, membuat kita jadi ‘berjarak’ dengan Alloh Ta’ala.
Oleh karenanya, perlu mencari lingkungan yang membuat kita semakin dekat dengan Alloh tentu merupakan sebuah ujian bagi seseorang.
Jangan sampai lingkungan kita membuat seseorang sulit untuk beribadah atau sulit mengerjakan sholat, dan ilmu tidak bertambah.
Maka setiap individu perlu mempertimbangkan kembali apabila pekerjaannya malah menjauhkan dirinya dengan Alloh. Naudzubillah. Wallahu a’lam bishowab. (KH. Abdullah Gymnastiar)
Redaktur: Wahid Ikhwan