Aa Gym: Kenapa Masalah Selalu Terasa Sulit?
DAARUTTAUHIID.ORG — Kalau ingin menikah, tapi Alloh belum mengizinkan maka tidak akan pernah kejadian. Saya punya teman, sudah melamar terus tapi satu pun yang tidak ada jadi, sampai-sampai ia bertanya “A saya kurang apa? Harta saya punya, saya kurangnya dimana a?”
Maka judulnya satu saja Alloh belum berkehendak. Begitu juga kalau ada yang mau menikah, tapi mendekati hari pernikahan malah jadi batal. Berarti kesimpulannya satu saja yaitu Alloh belum mengizinkan.
Ada seorang dokter ahli kandungan bayi tabung bertanya, “saya ini sering membantu membuat bayi tabung a, tapi giliran membuat bayi tabung untuk istrinya malah gagal terus, kok aneh a ya?”
Maka saya menyampaikan, “Pak sebenarnya yang membuat bayi itu bukan bapak tapi Alloh, kalau bapak belum diberi bayi berarti Alloh belum berkehendak.”
Disinilah letak kesalahan kita sebagai manusia, kita lebih banyak berpikir tanpa banyak berzikir kepada Alloh. Bukan berarti kita tidak boleh berpikir, tapi setiap pikiran harus menjadi zikir.
Coba sekarang kita tanya, setiap jerawat yang timbul diwajah kita disebabkan karena apa? Karena kuman. Kuman siapa yang menciptakan? Pasti Alloh.
Apakah kita menyalahkan kuman karena jerawat sudah hidup diwajah kita? Memangnya salah kuman apa?
Kuman itu tugasnya hanya bertasbih kepada Alloh. Seharusnya kita berpikir bahwa itu datangnya dari Alloh yang akan membuahkan dzikir kepada Alloh.
Kalau perekonomian lagi sulit maka jalani masa sulit itu, karena memang waktunya Alloh memberi sulit.
Bukan berarti dimasa sulit itu Alloh tidak memberi rezeki kepada kita, buktinya kita masih bisa makan dan masih bisa hidup ditengah sulit apapun.
Itu artinya Alloh yang menjamin hidup kita ditengah kesulitan apapun, dan hanya Alloh yang mampu mengeluarkan kita dari masa sulit. Jadi bersabarlah banya zikir dan berprasangka baik kepada Alloh Ta’ala.
Jadi apa pun yang terjadi dalam diri kita, maka kita harus segera mengingat Alloh, pemilik apa yang ada dalam diri kita, yang mengatur, dan menakdirkan yang baik untuk kita. Wallahu a’lam bishowab. (KH. Abdullah Gymnastiar)
Redaktur: Wahid Ikhwan