Aa Gym: Jangan Malu Kalau Belum Punya Rumah

DAARUTTAUHIID.ORG | Banyak ahlu suffah yang ahli ibadah, yang ahli tahajud, yang zdikirnya tidak pernah putus, dan sholatnya selalu tepat waktu yang tidak punya rumah. Kalau kita tidak punya rumah tidak apa-apa, punya rumah atau tidak punya rumah bukan aib, rumah bukanlah tanda kemuliaan.

Kalau kita hanya mampu menyewa atau mengontrak,  maka hal itu bukanlah menjadi persoalan. Jangan dipermasalahkan karena itu bukan aib dalam hidup.

Ada orang yang seumur-umur memang tidak pernah memiliki rumah, tapi tidak pernah merasa tertekan. Jadi kita tidak perlu merasa tertekan jika ada orang yang punya rumah sedangkan kita belum merasa.

Kalau Alloh memang memberikan rezeki kita hanya segitu atau tanpa rumah, kita puas dengan pemberian Alloh Ta’ala dan merasa bersyukur maka tidak akan menjadi masalah. Begitu juga kalau kita tidak punya motor, sepeda, dan sesuatu lainnya yang tidak kita miliki.

Sesuatu yang lebih tinggi dari nikmat adalah bersyukur.  Orang beriman senantiasa merasa cukup dengan karunia yang Alloh beri. Syukur menjadi kunci hidup tenang dan tercukupi. Sedangkan kufur adalah gerbang menuju hidup yang nelangsa, selalu merasa tak cukup dan gelisah, bahkan dalam keadaan serba ada sekalipun.

Manusia menderita bukan karena kurang karunia, tapi manusia menderita karena kurang syukur. Jadi karunia itu hanya datang dari Alloh dan ia juga yang menambahkan karunia tersebut pada seseorang, dan sungguh nikmat dan karunia Allah tidak akan mampu kita balas dan kita hitung.

Alloh Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an dalam surat An-Nal ayat 18 yang artinya:

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl: 18)