Aa Gym: Jangan Hanya Mempelajari Ilmu Dunia, Pentingnya Juga Belajar Ilmu Hati
[DAARUTTAUHIID.ORG]- Kalau susah payah dan mau mengorbankan apapun untuk mengejar ilmu dunia, harus juga dibarengi dengan mencari ilmu hati. Ilmu hati sangat perlu untuk setiap insan manusia dan mempelajarinya dengan baik. Hal ini dikarenakan hati diyakini sebagai sumber perilaku manusia.
Jika ingin mengetahui siapa yang sempurna imannya, ibadahnya, maka bisa dilihat akhlaknya. Dan akhlak itulah yang bersumber dari hati, tidak ada yang bisa menentramkan hati ini melainkan Allah Ta’ala.
Contohnya jika seorang istri cemburu kepada suaminya. Andalkan saja Allah selalu. Suami itu kepunyaan Allah. Berdoa sama Allah agar gampang untuk Allah membolak-balikkan hati suami. Jika cemburu menghampiri, ambil wudhu, shalat, dan minta ampun, karena belum menjadi seorang istri yang sabar. Semua yang kita miliki saat ini dunia hanyalah sebuah titipan dari Allah. Jangan terlalu lengket dengan dunia. Nanti tidak bisa menggunakan hati dengan baik. Kalau mau lengket cuma sama Allah.
Bagaimana caranya menjaga akhlak yang mulia ketika berada di lingkungan yang mayoritas? Yang pertama adalah ilmu. Kemuliaan akhlak itu tergantung dari kualitas keimanan. Makin yakin ke Allah, maka seseorang itu akan makin terjaga, karena dia percaya bahwa Allah melihat apapun yang dilakukan, Allah tahu isi hatinya. Pokoknya tidak ada tempat untuk berbuat dosa. Hanya itu yang mencegah seseorang dari berbuat dosa. Pupuk iman adalah ilmu. 3 pilar ilmu itu yakni, tauhid (mengenal asma/sifat Allah), mengenal hidup (sunatullah), mengenal bekal pulang ke akhirat.
Dalam mencari ilmu letak mahalnya adalah niat dari seseorang tersebut. Terkadang, seorang manusia mencari ilmu agama, kurangnya niat yang lurus. Bisa jadi niat tersebut belum tentu untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Bahwa ada 3 jenis hati yakni, hati yang sakit, hati yang mati dan hati yang sehat. Hati yang nyaris mati, karena terlalu banyak melakukan kejahatan. Kenapa ada penjahat? Karena potensi buruknya mendominasi. Dengan ilmu agama yang benar, dengan mengamalkannya, itu potensi baiknya akan berkembang. Jadi kalau banyak belajar dan mengamalkannya, itu nanti bisa sembuh.
Karena mungkin saya tahunya juga tidak lengkap. Ada yang jadi sholeh, ada yang tidak, baik di Indonesia ataupun di luar negeri. Allah tahu isi hati. Apakah manusia itu mencari kebenaran atau tidak. Dan daya dukung seperti doa orangtua juga jadi faktor. Ada yang di luar negeri makin dekat dengan Allah, ada juga yang makin ngaco. Di pesantren di Indonesia, kalau memang orang itu tidak niat untuk mendekatkan diri kepada Sang Khalik, belum tentu ilmu itu akan menjadi cahaya untuk dirinya. Makanya, paling penting hatinya yang dijaga, apakah dia mau mendekatkan diri atau tidak. Dan Allah pasti tahu isi hati itu.
Luruskan niat, mau apa jauh-kauh ke sini kalau hanya ingin dunia, pasti mati. Dan tidak akan dibawa. Jadikanlah berada di sini itu untuk 4 hal, untuk menguatkan iman, untuk amal sholeh, untuk lahan dakwah, dan untuk meningkatkan kualitas kesabaran.