Aa Gym: Hikmah dalam Takbir
Segala puji bagi milik Alloh Ta’ala. Semoga Alloh Yang Maha Menatap dan menggolongkan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang selalu istiqomah menjaga kebeningan hati. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam.
Alloh Ta’la berfirman di dalam Al-Qur’an yang artinya:
“Dan katakanlah: “Segala puji bagi Alloh yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” (QS. Al-Isro : 111)
Coba hitung-hitung berapa kali kita mengucapkan kalimat takbir dalam satu hari ? Betapa sering kita mengucapkan takbir, Allohu Akbar yang memiliki arti Alloh Maha Besar. Apalagi di bulan di bulan Ramadhan, selama menunaikan shalat tarawih tentu kita lebih sering menggemakan takbir.
Ketika bertakbir melaksanakan shalat, maka pada dasarnya kita sedang mengakui betapa kecil dan tidak berdayanya diri kita sebagai manusia, dan Maha Besar Alloh lagi Maha Kuasa Alloh atas segala sesuatu.
Kita ini tiada daya, tiada upaya, dan tiada kekuatan selain Alloh yang memberikan pertolongan. Setiap hembusan nafas yang kita keluarkan tidak akan pernah terjadi kecuali atas izin Alloh Ta’ala.
Sahabatku, kalau kita bertakbir sedangkan dalam hati kita masih ada perasaan bahwa kita merasa besar, maka pada saat itu antara lisan dan hati kita tidak sejalan. Jika lisan dan hati tidak sejalan atau berseberangan, maka itu artinya kita sedang dalam keadaan bahaya.
Ada orang merasa besar karena pangkat, besar karena jabatan, besar karena gelar, besar karena harta kekayaan, merasa besar karena pengalaman, atau merasa besar karena popularitas.
Maka, mari kita latih hati kita untuk mengikuti apa yang kita ucapkan. Latihlah juga lisan kita untuk mengucapkan apa yang ada dalam hati kita. Jadikan keduanya satu kesatuan yang saling menguatkan untuk selalu bertakbir. Bertakbirlah sembari mengakui di dalam hati bahwa semua yang kita miliki hakikatnya hanya titipan dan semua milik Alloh dan akan kembali kepada-Nya. Semoga Alloh Ta’ala membimbing kita untuk senantiasa dekat dengan Alloh. Barangsiapa yang dekat dengan Alloh hidupnya pasti selamat. (KH. Abdullah Gymnastiar)