Aa Gym: Hidup Tidak Akan Lepas Dari Empat Hal Ini

Redaktur: Wahid Ikhwan

DAARUTTAUHIID.ORG Hidup tidak akan keluar dari empat kejadian saja. Kalau kita sikapi empat kejadian ini dengan berbekal empat kunci, niscaya kita akan bahagia, mulia, dan selamat.

Pertama, kita akan berbuat kebaikan karena kita bukan setan. Dua hal yang diilhamkan di hati manusia, kebaikan dan kejahatan. Seorang penjahat sekalipun pasti ada kebaikan, tapi kejahatan dalam hatinya lebih mendominasi. Perbuatan kita ditentukan oleh apa yang mendominasi, jika itu kebaikan, maka kita akan berbuat baik.

Tidak semua kebaikan yang dilakukan akan memberi berkah kecuali dengan kunci yang pertama, yaitu ikhlas. Ada yang berbuat baik supaya orang lain ikut berbuat baik. Ada yang melakukannya supaya orang lain tidak berbuat buruk. Ada yang melakukannya supaya dilihat dan dihargai. Tapi yang paling utama adalah yang berbuat baik karena Alloh menyukainya. Mau orang membalas budi atau tidak bukan urusan kita, berharap itu hanya dari Alloh.

Kedua, kita akan punya dosa. Yang maksum itu hanya Rasul, selebihnya kita pasti ada salah dalam hidup. Kunci menanggapinya adalah tobat. Kita celaka dan berada dalam bahaya karena dosa sendiri dan bukan dosa orang lain. Sibuk mengorek-ngorek kesalahan orang lain tandanya lalai dengan kesalahan diri sendiri, kalau lalai akan susah bertobat. Boro-boro memperbaiki orang lain, diri sendiri saja tidak selamat.

Alloh sangat gembira ketika hamba-Nya bertobat. Tobat itu seperti menuangkan air bersih kedalam gelas berisi tinta hitam, lama-lama hitamnya berkurang, lama-lama bening kembali. Salah satu cara bertobat adalah dengan memperbanyak istighfar. Istighfar tidak hanya membersihkan hati dari dosa, tapi Alloh juga akan membalas dengan jalan keluar dan rezeki.

Ketiga, kita akan diberi nikmat dari Alloh setiap saat. Kita tidak pernah kekurangan karunia sedikitpun. Alloh sudah mengatur kedipan mata, detak jantung, hingga oksigen yang terhirup tanpa kita minta. Kunci menanggapinya adalah dengan syukur, fokus terhadap apa yang sudah ada, bukan risau terhadap apa yang belum ada. Jangan gelisah dengan kekurangan karunia, semuanya ada dalam genggaman Alloh.

Syukur itu harus dengan hati yang haqqul yakin dan lisan yang basah menyebut hamdalah. Ketika mendapat nikmat maka ucapkan terima kasih dengan yang menjadi jalan dan gunakan nikmat itu untuk mendekat ke Alloh. Rumah masih kontrakan tanggapi dengan syukur, dijaga kebersihannya, diisi sehari-hari dengan bacaan Qur’an. Alloh melihat bentuk kesyukuran kita, apa susahnya bagi Alloh untuk membalas dengan nikmat lewat cara yang tidak terduga.

Keempat, kita akan diuji dalam hidup. Alloh akan menguji dengan musibah yang kadarnya kecil, sudah diukut sesuai kesanggupan kita. Kunci menanggapinya adalah dengan sabar, mengucap Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un ketika ditimpa musibah. Sabar adalah jalan dibukakannya hikmah terselubung dari kejadian. Musibah membuka limpahan karunia yang besar, kepada rencana terbaik yang sudah disiapkan Alloh. Sesungguhnya Alloh bersama orang yang sabar.

Semoga kita termasuk orang yang ikhlas dalam beramal, yang langung bertobat dari kesalahan, yang bersyukur atas pemberian nikmat, dan yang sabar menghadapi ujian. Wallahu a’lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)

______________________________________________________________________________

DAARUTTAUHIID.ORG