Aa Gym: Hati-Hati dengan Penyakit Dengki

DAARUTTAUHIID.ORGPasti kita sering mendengar kisah tentang kedurhakaan iblis kepada Alloh Ta’ala, iblis membangkang terhadap perintah Alloh yang memerintahkannya untuk sujud kepada Nabi Adam.

Perintah sujud itu sebagai bentuk kemuliaan kepadanya dan ketaatan kepada Alloh Ta’ala, akan tetapi iblis menolaknya karena kedengkian kepada Nabi Adam.

Iblis merasa dirinya lebih baik dibandingkan Nabi Adam, karena ia tercipta dari api sedangkan Nabi Adam tercipta dari saripati tanah.

Akibat dari pembangkangannya, Alloh murka kepada iblis. Padahal iblis lebih dahulu mengenal Alloh jika dibandingkan Nabi Adam. Iblis lebih dahulu taat kepada Alloh dibandingkan Nabi Adam.

Kebaikan-kebaikan iblis hangus diakibatkan rasa dengki terhadap Nabi Adam ‘alaihissalam. Inilah kedengkian yang terjadi pertama kali. Kita bisa melihat akibatnya, iblis pun menjadi makhluk terkutuk.

Jadi, jangan merasa aman atau sombong dengan ilmu yang sudah kita miliki, atau dengan amal kebaikan yang pernah kita lakukan.

Jagalah diri kita dari perbuatan-perbuatan yang tidak disukai oleh Alloh Ta’ala, karena boleh jadi perbuatan-perbuatan tersebut yang justru akan menghanguskan amal kebaikan kita.

Dalam Kisah lain juga diceritakan yang mengingatkan kita akan bahaya dengki, yaitu peristiwa Habil dan Qobil.

Buah dari kedengkian Qobil membuatnya membunuh Habil saudaranya kandungnya, karena Qobil tidak terima Habil mendapatkan pasangan hidup yang lebih cantik parasnya.

Kedengkian tersebut merusak hati dan membutakannya sehingga terjadilah peristiwa pembunuhan pertama yang dilakukan umat manusia.

Al Qurtubhi menjelaskan, “Dengki ialah dosa yang pertama kali dilakukan di langit dan di bumi. Di langit adalah dengkinya iblis kepada Nabi Adam ‘alaihissalam, dan di bumi adalah dengkinya Qobil kepada Habil.”

Dengki adalah sifat yang tidak disukai Alloh dan bertentangan dengan petunjuk Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wasallam yang berpesan:

“Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian, sampai ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Semoga kita termasuk orang-orang yang selamat, yaitu yang selalu membersihkan hati dari bibit-bibit penyakit dengki yang mencelakakan kita. Wallahu a’lam bishowab. (KH. Abdullah Gymnastiar)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG