Aa Gym: Hati-Hati Antara Ikhlas dengan Tidak Ikhlas Itu Tipis
DAARUTTAUHIID.ORG — Banyak orang yang mempertanyakan rasa ikhlas seseorang? Apakah kita membantu orang lain dengan ikhlas? Apakah orang lain juga bisa menolong kita dengan rasa ikhlas? Dan sebenarnya rasa ikhlas itu seperti apa dan bagaimana?
Alloh Ta’ala berfirman dalam surat Al Bayyinah ayat 5:
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Alloh dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)”.
Ikhlas itu ada di dalam hati. Ikhlas itu bukan perkara lisan, akan tetapi perkara hati. Orang-orang yang ikhlas dalam beramal, maka dia akan mendapatkan karunia dari Alloh.
Di mana seseorang akan merasakan nikmatnya dalam beramal. Alloh yang menghadirkan kenikmatan tersebut di dalam hati seseorang yang ikhlas.
Sebaliknya jika ada orang yang tidak ikhlas dalam beramal, maka ia akan merasakan beban dan tidak nyaman sejak ia melakukan amal tersebut. Hatinya akan gelisah, resah, dan tidak nyaman.
Shalatnya tidak khusyu’, sedekah tidak enak, tadarus Al-Quran tidak bikin tenang, menolong orang merasa resah. Mengapa bisa demikian? Karena Alloh Maha Mengetahui siapa yang benar-benar beribadah karena Alloh.
Orang yang ikhlas akan semakin tenang dari waktu ke waktu. Boleh jadi amalnya tidak besar dalam pandangan manusia, terlihat hanya sederhana saja. Akan tetapi hatinya kuat karena Alloh dan ikhlas hanya mengejar keridhoan Alloh semata.
Berbeda dengan orang yang tidak ikhlas, ketika pujian atau penghargaan yang menjadi tujuan dari makhluk tidak ia dapatkan, menyebabkan akan menyusut amalnya bahkan akan hilang seperti debu.
Bisa dibayangkan, beramal siang dan malam, berdiri lama ketika shalat tahajud, puasa sunnah, dan senang membantu orang lain, akan tetapi melakukannya bukan karena Alloh.
Lantas akan menjadi apa lelah yang telah kita lakukan untuk membantu orang lain? Bukankah itu hanya sia-sia saja dan hanya membuang waktu?
Setiap amal kebaikan yang dilakukan dengan rasa ikhlas, akan membuat kualitas seseorang semakin meningkat, akhlaknya semakin mulia, semakin menuju kepada kesempurnaan. Semoga kita tergolong orang-orang Alloh yang ikhlas dalam beramal. Wallahu a’lam bishowab. (KH. Abdullah Gymnastiar)
Redaktur: Wahid Ikhwan