Aa Gym: Hal yang Sebenarnya Menjadi Ancaman Bagi Kita

DAARUTTAUHIID.ORGOrang-orang yang yakin kepada Alloh Ta’ala, maka ia akan berbeda caranya memandang dunia ini. Bahkan melihat orang yang sangat memusuhi atau membencinya ia tidak akna sedikit pun merasa terancam.

Ia merasa terancam justru oleh keburukan dirinya sendiri, bukan disebabkan orang lain, karena yang pasti membahayakan kita adalah keburukan diri kita sendiri.

Keburukan atau aib-aib orang lain kepada kita itu akan dicatat oleh Alloh. Sedangkan keburukan kita menjadi petaka bagi kita. Alloh Ta’ala berfirman dalam Al Quran:

مَآ اَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ۖ وَمَآ اَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَّفْسِكَ ۗ وَاَرْسَلْنٰكَ لِلنَّاسِ رَسُوْلًا  ۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا

“Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi.” (QS. An-Nisaa: 79)

Imam Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini, bahwa nikmat yang kita peroleh merupakan pemberian dari Alloh Ta’ala, sedangkan kejelekan atau keburukan yang menimpa kita itu berasal dari diri kita sendiri dan disebabkan perbuatan kita sendiri juga.

Sebagaimana firman Alloh Ta’ala dalam Al-Qur’an diayat yang lain:

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Alloh memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuro: 30)

Jikalau ada orang-orang yang berbuat buruk kepada kita, maka sikap terbaik ialah tidak menyimpan dendam kepada orang tersebut, apalagi kita sampai membalas dendam kepadanya.

Karena jika orang lain berbuat jahat kepada kita dan kita membalasnya dengan kejahatan pula, maka apa bedanya diri kita dengan orang yang berbuat keburukan itu?

Terlebih, Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam pun mencontohkan hal ini, setiap keburukan atau kejelekan yang datang kepadanya justru selalu ia balas dengan kebaikan.

Artinya bukan tidak boleh kita membela diri, karena membela diri juga bagian dari apa yang Rasullullah Shallallohu ‘alaihi wasallam ajarkan.

Akan tetapi membela diri berbeda dengan menyakiti orang lain, apalagi menggunakan kekerasan. Bahkan apa yang diajarkan oleh Rasullullah Shallallohu ‘alaihi wasallam membela diri pun selalu diiringi dengan akhlak yang mulia.

Semoga kita tergolong orang-orang yang senantiasa mengutamakan akhlak mulia, menebarkan kebaikan sebagai tugas kita menjadi rahmat bagi seluruh alam. Wallahu a’lam bishowab. (KH. Abdullah Gymnastiar)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG