Aa Gym: Gunakan 10 Malam Terakhir Untuk Mendekatkan Diri Pada Alloh

DAARUTTAUHIID.ORG | Kita diperintahkan itikaf di 10 malam terakhir Ramadhan. Kenapa kita dipertahankan untuk beritikad di 10 malam terakhir Ramadhan? Karena Alloh Ta’ala ingin memberikan kesempatan kepada kita membangun hubungan yang intim dengan Alloh Ta’ala. Selama ini kita lebih sering berkhalwat dengan manusia, tapi kurang membangun hubungan dengan sang pencipta.

Dalam Al-Qur’an, dalil itikaf tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 125 dan 187. Allah Ta’ala berfirman:

“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang itikaf, yang ruku’ dan yang sujud,” (QS Al Baqarah: 125).

Dari 360 hari kita hanya diminta 10 hari untuk menyisihkan waktu lepas dari dunia. 10 hari terakhir ini adalah waktu yang penting bagi kita membangun hubungan dengan Alloh Ta’ala, untuk memperbaiki diri dan memperbanyak amal ibadah. Karena hanya amal ibadah yang dapat menyelamatkan kita dari azab kubur dan api neraka.

Pada 10 malam terakhir kita hanya fokus ke Alloh dengan berbagai amalan ibadah yang kita lakukan. Seperti shalat, dzikir, baca Alquran, dan amalan lainnya. Kita harus benar-benar meluangkan waktu kita bersama Alloh Ta’ala.

Itikaf juga harus kita jadikan sebagai momen banyak-banyak bertafakur untuk memperbaiki diri. Kita harus jujur bahwa kita adalah manusia yang banyak salah dan dosa. Supaya kita punya semangat untuk bertaubat dengan serius ke Alloh Ta’ala.

Bukankah selama ini waktu kita lebih banyak digunakan hanya untuk hal-hal yang tidak manfaat? Lebih banyak waktu kita digunakan buat media sosial berjam-jam, sampai membangun hubungan dengan Alloh Ta’ala. 10 hari itu hanya sebentar, tapi kalau tidak punya tekad maka akan berat bagi kita untuk melaksanakannya, bahkan bisa berlalu begitu aja tanpa kita anggap penting.

Meskipun tingkat kesibukan, amanah pekerjaan, kesehatan, dan kemampuan kita berbeda-beda, tapi sempatkanlah sesuai dengan kemampuan kita. Alloh Ta’ala tahu siapa yang diantara hamba-Nya yang benar-benar ingin dekat kepada-Nya. Kalaupun tidak bisa 10 hari full lakukanlah semampunya.

Semoga kita dikuatkan dan dimudahkan oleh Alloh Ta’ala untuk beritikad di 10 malam terakhir Ramadhan. Aamiin.. (KH. Abdullah Gymnastiar)