Aa Gym: Ciri Orang yang Berbuat Baik Tapi Hidupnya Tidak Tenang
DAARUTTAUHIID.ORG — Kalau kita berbuat baik dengan ikhlas, maka kita akan merasa nyaman. Sebaliknya jika kita berbuat baik agar dianggap baik, mendapat pujian, penilaian, dan penghormatan, maka tidak akan membuat kita tenang dan kita tidak pernah menikmati kebaikan tersebut.
Kalau pun kita berbuat baik, belum tentu orang lain akan menilai kita. Oleh karenanya jangan pernah berharap agar kita dinilai baik.
Capek-capek kita berbuat baik tetapi orang lain tidak menganggap baik dan kebaikan yang dilakukan juga tidak menjadi pahala, karena niatnya bukan karena Alloh.
Kalau kita berbuat baik ikhlas karena Alloh, meskipun tidak dipuji orang lain maka kita tetap berbuat baik.
Karena kebaikan yang kita lakukan bukan untuk orang lain, tetapi kita berbuat baik karena Alloh Ta’ala.
Kita harus senantiasa berhati-hati dalam menjaga kebersihan hati agar hati menjadi lurus dan murni dalam berniat.
Karena Alloh Ta’ala hanya menerima amal sholeh seorang hamba yang dilakukan dengan niat ikhlas mengharapkan ridho-Nya semata.
Boleh jadi kita menunaikan rencana niat baik, akan tetapi saat melakukannya hati kita berbelok menjadi berharap sesuatu yang lain selain penghargaan Alloh.
Seperti saat ikut aksi bela Islam beberapa tahun lalu di Jakarta. Mari kita tafakuri kembali, muhasabah kembali apa sebenarnya niat kita.
Kegiatan tersebut adalah kegiatan yang direncanakan sebagai kebaikan, sebagai amal sholeh kita sehingga kita berusaha sekuat tenaga agar semuanya berlangsung tertib dan damai, ada dalam ridho Alloh Ta’ala.
Ingat pujian itu sangat melelahkan, karena tidak setiap orang akan memuji kita dan tidak setiap orang akan menyukai kita.
Semoga kita senantiasa menjadi orang yang ikhlas dengan cara melatih diri sekuat mungkin, karena naluri manusia pada dasarnya ingin selalu dipuji.
Sebagian besar manusia banyak yang tenggelam dengan sebuah pujian, sehingga kehilangan orientasi hidup karena menuhankan pujian.
Pada dasarnya setiap pujian itu tidak akan mengubah apapun, begitu juga kalau dicaci tidak akan mengubah apapun, yang jelek tetap jelek dan yang keren tetap keren.
Kalau seseorang kecenderungannya ingin selalu dipuji pasti kecenderungannya menjadi orang yang munafik, karena berbeda dengan tampilan dibelakang dan didepan. Wallahu a’lam bishowab.
(KH. Abdullah Gymnastiar)
Redaktur: Wahid Ikhwan