Aa Gym: Bertaubatlah Jika Diri Merasa Tidak Bersyukur

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Jika kita merasa senang dengan datangnya nikmat salah, senang itu dengan banyaknya syukur karena nikmat itu diberikan kepada siapapun, tapi syukur tidak diberikan kepada setiap orang. Siapapun yang tidak pernah belajar ilmu ikhlas dan tidak pernah bermujahadah untuk menjadi orang ikhlas berarti kita harus siap-siap amal kita tidak diterima.

Amal kecil tapi ikhlas nilainya akan menjadi dahsyat, namun sebaliknya amal besar tidak ikhlas tidak ada nilainya. Seperti jasad tanpa ruh, sudah berulang kali kita dengar bagaimana orang-orang yang jihad sampai mati syahid sekalipun, tidak akan diterima karena niatnya untuk diakui orang, untuk dikagumi orang, dan untuk dipuji orang, bukan untuk diakui Allah subhanahuwata’ala.

Hidup di dunia kita bukan sebagai malaikat yang tidak berdosa. Kita sebagai manusia pasti melakukan dosa tetapi agar tetap link-nya dosa yang sudah terjadi kemudian segera bertaubat dengan sebenar-benarnya Taubat. Innallaha yuhibbu tawwabina wa yuhibbul mutathohirin Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang tobat dan mensucikan diri.

Kita taat tetapi tidak pernah tobat, namun ada yang berdosa tapi senantiasa bertaubat bisa jadi lebih dicintai oleh Allah Ta’ala. Yang buruk itu jika kita tidak taubat. Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”

Yang paling berbahaya bagi kita adalah kita menganggap remeh dosa. Sudah berdosa tetapi tidak tobat, padahal dosa itu mengancam hidup kita, dan tidak ada yang mengancam hidup kita selain dosa. Kita lebih takut kepada virus daripada takut kepada dosa padahal yang pasti membinasakan kita itu adalah dholamtu Nafsi dzoliman. Kalau kita ingin selamat maka bertaubatlah, maka pertanyaannya seberapa banyak air mata tobat yang sudah keluar dari air mata kita?

Kalau kita jarang menangisi dosa, padahal kita bergelimang dosa itu adalah masalah. Kesulitan hidup kita tidak sebanding dengan masalah ekonomi, masalah kesehatan, masalah rumah tangga, dan masalah-masalah lain, jika dibandingkan masalah dosa yang ada dalam diri kita.

Kita begitu sering fokus kepada perbuatan buruk orang kepada kita, padahal perbuatan buruk kita ke orang lain begitu banyak. Oleh karenanya maka perbanyaklah taubat, berbuat baik kuncinya ikhlas, tergelincir segera tobat. Semoga Allah mengampuni segala dosa-dosa kita. (KH. Abdullah Gymnastiar)

______________________

daaruttauhiid.org