Aa Gym: Berdo’a dan Berputus Asa

DAARUTTAUHIID.ORG | Ada seorang jamaah bertanya:

“A saya selalu berdo’a kepada Alloh, do’a saya adalah meminta agar diberi rezeki dan Kesehatan. Tapi saya malah sebaliknya, saya tambah sakit dan rezeki yang saya minta pun tidak diberikan. Pertanyaanya adalah apakah saya harus berhenti berdo’a saja a?”

“Bapak merasakan sakit apa?” Tanya Aa.

Jamaah tersebut menjawab: “Sakit diare a”

Kalau kita merasa sakit diare maka jangan mengeluh dulu. Coba lihat jatung, paru-paru, mata, kaki, tangan, dan lain-lainnya. Apakah merasa sakit atau tidak? Kalau tidak sakit itu artinya Alloh masih banyak memberikan nikmat sehat di dalam diri kita.

Masalahnya adalah kita terlalu fokus pada satu yang sakit dan lupa mensyukuri sesuatu yang sehat. Coba kalau dari semua organ yang ada dalam diri kita sakit semua, yang sehat cuman satu, bukankah begitu menderitanya diri kita.

Alloh itu tahu dengan satu rasa sakit saja kita sudah merasa lemah dan menderita. Oleh karenanya Alloh sudah tahu batas kemampuan kita seperti apa. Alloh memberikan rasa sakit untuk menggugurkan dosa-dosa hamba-Nya. Karena pada dasarnya kita ini adalah manusia pendosa.

Ingatlah, kalau kita meminta rezeki ke Alloh, maka rezeki itu tidak harus dalam berbentuk uang. Sehat itu juga bagian dari rezeki. Buat apa kita diberi uang banyak  tapi dicabut nikmat sehatnya, pada akhirnya uang itu hanya digunakan untuk berobat.

Rezeki sehat itu sangat mahal. Kalau diberi nikmat sehat maka gunakan nikmat sehat itu dengan sebaik mungkin, sebelum datang rasa sakit. Berapa banyak orang dicabut nikmat sehatnya hingga tidak bisa berbuat apa-apa.

Jadi, jangan sampai satu nikmati yang diambil oleh Alloh membuat kita menjadi kufur nikmat. Jangan hanya fokus pada yang diambil, tapi fokuslah pada apa yang ada dalam diri kita. Ketahuilah bahwa Alloh tidak mungkin mencelakai hamba-Nya.

Semua musibah dan masalah yang Alloh timpakan kepada kita pasti terdapat hikmah didalamnya. Sekarang tugas kita ialah bagaimana cara kita menghadapi dan menyikapi masalah tersebut. (KH. Abdullah Gymnastiar)