Aa Gym: Bahagia Datang Dari Mengendalikan Nafsu
[DAARUTTAUHIID.ORG] — Tidak ada bandingannya bahagia yang langsung diberikan Alloh Ta’ala. Hayattan thayyibah, kebahagiaan berupa sakinah dan tuma’ninah, ketenangan di hati. Kita dibuat puas, dimudahkan, taat, dipersulit maksiat, dan tidak diperbudak keinginan dunia. Bahagia ini datang dari pengabdian kepada-Nya. Sebaliknya, tidak ada bahagia dalam dosa. Kenapa susah bahagia? Karena kita susah mengendalikan hawa nafsu yang condong menganggap enteng maksiat.
Kehidupan pasti penuh godaan dan cobaan yang menggoncang nafsu. Dikala sulit menghadapinya, periksa dan amalkan tiga hal ini. Kita akan ditolong serumit apapun masalahnya, seberat apapun cobaannya, atau sedashyat apapun godaannya. InsyaAlloh.
Pertama, shiddiqin, jujur kepada Alloh Ta’ala. Inilah jujur tertinggi yang membuat seseorang mulia. Didalam lubuk hati terdalam harus jujur betapa ingin kita menjadi hamba Alloh yang setia. Orang yang shiqddiqin mencintai apa yang Alloh perintahkan dan membenci semua yang Alloh benci. Ia yakin segala perintah adalah kebaikan dan segala larangan adalah kemudharatan untuk dirinya. Ia yakin Alloh suka orang yang mampu menjaga hawa nafsu, jadi ia tidak berat melakukannya.
Kedua, mujahadah, sungguh-sungguh dalam mengendalikan hawa nafsu. Jika shiddiqin adalah tekad, maka mujahadah adalah bentuk mematuhi tekad tersebut. Yang dimujahadahkan pertama adalah ilmu. Kita tidak cukup sekedar tahu dari belajar, tapi harus paham juga. Alloh tahu kesungguhan dan keseriusan dalam usaha hamba-Nya mencari pemahaman. Misalnya, kita dapat ilmu cara meraih kebahagiaan syariatnya lewat tulisan ini. Selanjutnya tinggal urusan apakah akan diamalkan atau tidak.
Ketiga, do’a dan tawakal. Seberapa sering kita menggantungkan diri, menghibah, merengek meminta dari Alloh. Kita harus selalu berdo’a meminta hati yang suci kepada Alloh yang membolak-balikan hati. Berdo’a minta dilindungi dari nafsu yang buruk kepada Alloh yang Maha Melindungi. Bukan tidak boleh berdo’a meminta dunia, tapi itu yang bikin kita lemah. Kita jadi lupa mencari pertolongan langsung dari yang Maha Kuasa.
Jadi bahagia yang sesungguhnya itu sederhana. Kalau orang punya tiga hal ini, ia lebih mudah mengontrol nafsu. Ini sudah wilayahnya ahli tawakal. Alloh sudah menjamin balasan hayattan thayyibah kepada ahli taqwa, “Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya.” (QS At-Talaq: 2).
(KH. Abdullah Gymnastiar)
Red: Wahid
______________________________________________________