Aa Gym Bagikan Kiat Berbisnis pada Seminar Digital Economy
Seminar ekonomi yang digelar di Aula Daarul Hajj pada Sabtu (23/11), dengan tema ‘The Rise of Islamic Digital Economy’ atau Akselarasi Bisnis Menggunakan Flatform Kolaborasi di Era Digital, mengundang antusias para pelaku bisnis, terutama dikalangan wirausaha muda. Para narasumber yang dihadirkan ialah mereka yang mengerti dengan dunia dan passion Bisnis pada genarasi alpha, di antaranya ialah Pembina Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (DT), KH. Abdulah Gymnastiar (Aa Gym), yang sejak kecil sudah terlatih jiwa wirausahanya.
Dalam kesempatan itu, Aa Gyim turut membagikan kiat berbisnis kepada peserta seminar. Katanya, jangan sampai berbisnis mengganggu ibadah seorang muslim kepada Allah SWT. Sebab, keberhasilan seorang muslim dalam berbisnis tidak terlepas dari izin Allah. “Tidak ada yang tidak mungkin kalau atas izin Allah,” kata Aa Gym.
Menurutnya, merupakan sebuah kesalahan bila seorang muslim memandang bisnis adalah uang. Menurut Aa Gym, uang itu bersifat selalu pindah dari satu tangan ke tangan yang lain. Jadi, buat apa berbisnis dengan orientasi mutlak pada uang? “Orientasinya harus Allah. Uang itu apa sih? Cuma uang pindah. Gimana nggak stres kita lihat uang pindah,” jelas Aa Gym.
Jadi, kata Aa Gym, dalam bisnis itu rumusnya ada lima. Pertama, periksa niat. Dalam berbisnis, niat itu harus tulus. Kedua, bisnis harus membuat ibadah jadi bagus. Ketiga, bisnis harus membuat hidup semakin lurus. Keempat, dalam berbisnis itu ikhtiar harus semakin lurus. Kelima, berbisnis harus membuat tobat berjalan terus menerus.
“Kelima kunci ini yang akhirnya membuat rezeki lah yang mengejar kita. Kalau bisnis berorientasi uang, pemikiran terlalu rendah. Yang kita takuti adalah jangan sampai bisnis menjauhkan kita dari Allah,” tegasnya.
Setelah sukses, kata Aa Gym, jangan lupa prinsip pohon kelapa. Sukses berbuah, lalu buahnya pasti dijatuhkan, sudah jatuh lalu dijambak, selanjutnya di cungkil, lalu dapat buahnya, kemudian ke kerok, diparut, terakhir diperas. “Ingat, segala sesuatu datang dari Allah, dan pada akhirnya kembali kepada-Nya,” ujar Aa.
Intinya, kata Aa Gym, berbisnis tidak perlu takut. Kalau takut, takutlah kepada Allah. Selain itu, dalam berbisnis jangan untuk membuat orang lain tersanjung. Tapi sebaliknya, berbisnis untuk membuat bangga sang pencipta, Allah SWT. (Sukmara Galih)