Aa Gym: Bagaimana Agar Tetap Tenang Dalam Keadan Apapun?

DAARUTTAUHIID.ORG | Segala puji bagi Alloh yang Maha mengatur, Maha Mengendalikan, dan Maha Menghendaki. Kalaupun bangsa jin dan manusia berkumpul untuk merencanakan dan melakukan sesuatu, kalau Alloh tidak menghendaki maka tidak akan pernah terjadi.

Orang yang sukses hidupnya di dunia disebut juga dengan Hayattan Thoyyiba, yaitu hidupnya baik dan tenang dalam segala keadaan. Dipuji atau dcaci, sehat atau sakit, dihormati atau difitnah, diangkat atau diturunkan, maka ia tetap merasa tenang.

Sesungguhnya hidup ini sepenuhny adalah ujian. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Alloh Ta’ala:

 “Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Kami menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kepada Kamilah kamu akan dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya: 35)

Dicaci ujian, dipuji ujian, kaya ujian, miskin ujian, sakit ujian, sehat juga ujian. Orang yang pasti bahagia adalah orang yang lulus ujian. Apakah dipuji pasti bahagia? Justru orang yang ingin dipuji hidupnya tidak akan pernah bahagia, karena mengharapkan pujian dari orang lain.

Sedangkan pujian itu tertabas, tidak selamanya orang memuji kita dan tidak semua orang bisa memuji kita. Orang yang senang puji, hidupnya akan terasa capek sekali, karena ingin menampilkan diri terlihat keren.

Jadi kalau hidup tenang dan bahagia, kuncinya hanya dua yaitu iman dan amal shaleh. Kalau kita merasa tidak bahagia, maka cek saja sendiri apakah kita memiliki iman dan amal shaleh dalam hidup kita? Kalau kita merasa masih kurang iman dan amal shaleh, Maka tugas kita adalah mengisinya.

Kita harus mengetahui bahwa pupuk iman itu adalah ilmu. Begitu juga dengan pemandu amal adalah ilmu. Kalau kita menguatkan iman, maka yang perlu diperkuat adalah ilmu, salah satunya dengan belajar dengan sungguh-sungguh. Kemudian berupaya mengamalkan ilmu tersebut setelah mempelajarinya.

Kalau orang yang tidak belajar agama, maka ia akan merasakan lemahnya iman, kalau imannya lemah maka ia tidak pernah merasa bahahgia. Itulah rumus kehidupan manusia berlaku bagi saja,   kita harus mengingat rumus hidup tersebut. (KH. Abdullah Gymnastiar)