Aa Gym: Apapun yang Terjadi Dalam Hidup Kita Merupakan Kehendak Alloh
DAARUTTAUHIID.ORG | Mungkinkah sebuah nikmat sekecil apapun bisa sampai kepada manusia tanpa seizin Alloh Ta’ala? Maka jawabannya tidak akan bisa. Meskipun sebutir nasi kalau Alloh tidak menghendaki maka tidak akan pernah terjadi.
Kalau Alloh Ta’ala sudah memerintahkan sesuatu untuk terjadi, maka pasti akan terjadi. Tidak ada yang bisa menghalangi, tidak bisa yang mencegah, dan tidak ada siapapun yang bisa membelokannya.
Begitu juga dengan musibah. Mungkinkah kita tertimpa musibah atas izin Alloh Ta’ala? Kalau semua orang berniat dan berencana untuk mencelakakan satu orang, apakah bisa terjadi atas izin Alloh Ta’ala? Haqqul yakin tidak akan terjadi tanpa izin dan kehendak Alloh Ta’ala.
“Innama amruhu iża arada syai`an ay yaqụla lahụ kun fa yakụn”
Artinya: “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: ‘Jadilah!’ maka terjadilah”
Tubuh ini ciptaan Alloh Ta’ala dan nyawa ini juga milik Alloh. Tubuh ini tidak akan pernah terluka, celaka, bahkan mati sekalipun melainkan atas izin Alloh Ta’ala. Kecuali Alloh sudah memerintahkan malaikat maut untuk mengambil nyawa kita, di tempat dan waktu yang sudah tepat. Ketahuilah bahwa tidak ada yang tersembunyi bagi Alloh Ta’ala di alam semesta ini. Alloh juga menyaksikan kezdaliman-kezdaliman yang terjadi.
Alloh Ta’ala berfirman dalam surat At-Taghabun ayat 11 yang artinya:
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah. Siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”
Begitu juga dengan Rezeki. Alloh yang membagikan rezeki kepada siapapun yang ia kehendaki. Rezeki itu tidak harus dalam bentuk uang. Shalat dan dzikir itu juga adalah rezeki. Kalau kita menganggap bahwa rezeki itu hanya uang berarti otak kita yang sedang bermasalah. Buat apa banyak uang kalau berpenyakitan.
Alloh Ta’ala berfirman dalam surat Hud ayat 6, yang artinya:
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).”
(KH. Abdullah Gymnastiar)