Aa Gym: Allah Maha Kaya Memberi Kekayaan Pada Siapa yang Dikehendaki

[DAARUTTAUHIID.ORG]- Kalimat Ghoniyy diulang sebanyak 20 kali di dalam Al Quran. Salah satunya adalah terdapat di dalam surat At-Taubah ayat 28 yang artinya:

“..Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. At Taubah: 28)

Allah Ta’ala juga berfirman yang artinya:

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Alloh akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Alloh Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui.” (QS. An Nuur : 32)

Allah Maha Kaya, tapi kita kerap kali lupa bahwa Allah yang Maha Kaya, hingga akhirnya membuat kita lebih sering berharap dan memohon kepada Allah ketimbang kepada Allah yang Maha Kaya. Padahal sekalipun manusia itu kaya, hanyalah kaya semu dan sementara. Kekayaan yang ia miliki merupakan pemberian dari Allah Ta’ala dan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kekayaan Allah yang berada di alam semesta.

Kita suka ketika berkenalan dengan orang kaya. Senang ketika diberi kartu nama oleh orang kaya. Senang mendapatkan undangan dari orang kaya, sampai-sampai berharap dapat uang darinya, sehingga membuat kita lupa untuk mentafakuri bagaimana kaya dan kuasanya Allah yang memberikan karunia kepada hambanya.

Bukan tidak boleh kita menghargai orang-orang kaya. Bukan tidak boleh juga kagum melihat orang kaya. Yang tidak boleh ialah jika bergantung kepada orang kaya, sampai lupa bahwa Allah yang sesungguhnya maha kaya dan memberikan kekayaan kepada siapa yang menghendaki. Tidak mungkin seseorang mendapatkan harta kekayaan melainkan atas izin Allah Ta’ala.

Kita diperbolehkan untuk bergaul dengan orang kaya, boleh akrab dengan orang-orang kaya. Tetapi tidak boleh hati berharap-harap dan bergantung kepada orang kaya, apalagi sampai rela berbuat apa saja demi menyenangkan hatinya agar kita diberi hadiah atau sesuatu hal.

Banyak atau sedikit harta yang kita miliki, tak ada bedanya di hadapan Allah. Yang membedakannya adalah bagaimana dengan harta itu kita bisa semakin dekat kepada-Nya. Banyak atau sedikit hanyalah pada pandangan manusia yang semu. Harta yang banyak akan tak berarti di hadapan Alloh jikalau salah menggunakannya. Harta yang sedikit akan berarti sangat besar di hadapan Alloh jikalau benar membelanjakannya.

Bagaimanapun kondisi diri kita, kaya, miskin, atau biasa saja, milikilah hati yang kaya dengan dzikrulloh. Milikilah jiwa yang kaya dengan kerendahan hati dan semangat untuk membantu sesama dalam kondisi apapun. Milikilah raga yang kaya dengan karya dan amal sholeh. Inilah kekayaan yang jauh lebih berharga dibandingkan harta kekayaan sebanyak apapun.