Aa Gym: Akui Kebaikan dan Kelebihan Orang Lain Sekecil Apapun
DAARUTTAUHIID.ORG | Rumus sederhana ketika kita bergaul dengan orang lain agar membahagiakan maka setiap pergaulan kita diniatkan untuk amal shaleh. Rumus yang kita gunakan agar pergaulan kita berbuah menjadi amal shaleh rumusnya 2B2L.
Makna B yang pertama ialah kalau kita bertemu dengan saudara, teman, dan siapapun berani mengakui kelebihan, jasa, dan kebaikan orang lain. Kalau kita melakukan hal tersebut, maka akan menjadi nilai tambah bagi diri kita.
Hal tersebut bisa kita lakukan kalau kita mau mengakui jasa, kebaikan, dan kelebihan orang lain. Kalau kita tidak bisa melakukannya, maka yang hadir adalah rasa iri dengki terhadap kebaikan dan kelebihan orang lain. Karena orang pedengki tidak suka dengan kelebihan orang. Bahkan cenderung ingin menjatuhkan oran lain.
Ketahuilah bahwa kelebihan yang diberikan kepada manusia merupakan karunia Allah Ta’ala. setiap kelebihan yang ada pada orang lain harus menjadi motivasi bagi untuk mengupgrade diri kita.
Kita tidak akan mampu mengambil pelajaran dari orang lain, jika ada rasa pengecut dalam diri kita. Dalam artian tidak mempunyai keberanian dalam mengakui kelebihan orang lain.
Setiap orang mempunyai kelebihannya masing-masing, kita perhatikan, kita akui, kita hargai, dan kita belajar dari orang tersebut. Tidak ada ruginya kita belajar dari kelebihan dari orang lain, malah akan mendatangkan manfaat bagi diri kita.
Fokuslah kepada kebaikan yang dimiliki orang lain. Jangan fokus pada kekurangannya. Kita tidak tahu kebaikan-kebaikan orang lain di sisi Allah Ta’ala, boleh jadi lebih banyak dari apa yang kita pikirkan.
Kalau ada orang yang berbuat kepada kita, maka ingatlah jasa kebaikan orang tersebut sampai kapanpun, mengingat kebaikan orang lain merupakan bentuk syukur yang harus dan terus kita lakukan.
Pada dasarnya kebaikan-kebaikan yang kita terima merupakan kebaikan yang datang dari Alloh Ta’ala melalui hamba-hambaNya. Kalau kita yakin bahwa kebaikan itu datang dari Alloh, maka kepada Alloh kita bersyukur, sedangkan kepada hamba-Nya kita berterimakasih. (KH.Abdullah Gymnastiar)