Aa Gym: 4 Hal yang Mengotori Hati Manusia

DAARUTTAUHIID.ORGDalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyatakan bahwa dalam tubuh kita ini ada segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik maka baiklah seluruh tubuh kita.

Namun jika segumpal daging itu rusak maka rusak pula seluruh tubuh kita. Segumpal daging yang dimaksud adalah hati.

Kita dituntut untuk memperbaiki dan merawatnya. Untuk merawat hati agar tetap hidup, jernih, tidak rusak, dan tidak teracuni, para ulama telah memberikan beberapa rambu kepada kita. Di antaranya dengan menghindari empat hal berikut ini.

Pertama, banyak bicara. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang menyatakan:

“Siapa saja yang banyak bicaranya maka banyak kesalahannya. Siapa yang banyak kesalahannya, maka sedikit wara’-nya. Siapa saja yang sedikit wara-nya, maka mati hatinya. Siapa saja yang mati hatinya, maka Allah haramkan surga untuknya.”

Nabi Isa ‘alaihissalam juga pernah berpesan, “Sedikitlah bicara kecuali dengan berdzikir. Sebab, banyak bicara hanya akan mengeraskan hati.”

Kedua, banyak makan, terlebih makanan yang haram. Para ulama menyatakan, di antara perkara yang dibenci adalah penuhnya perut dengan perkara halal. Ini artinya, diisi yang halal saja sudah dibenci, apalagi diisi dengan yang haram.

Adapun rahasia larangan memenuhi perut, salah satunya yang dipesankan oleh Luqman al-Hakim kepada putranya, “Wahai anakku, jika perutmu penuh, maka pikiranmu akan tidur, hikmah jadi tertutup, dan anggota tubuh akan lemah dibawa ibadah.”

Seorang ahli hikmah juga menuturkan, “Siapa saja yang banyak makannya, pasti banyak minumnya. Siapa saja yang banyak minumnya, pasti banyak tidurnya. Siapa saja yang banyak tidurnya, pasti banyak dagingnya (gemuk). Siapa saja yang banyak dagingnya, pasti keras hatinya. Siapa saja yang keras hatinya, maka ia akan tenggelam dalam kubangan dosa.”

Ketiga, banyak bergaul dengan orang-orang buruk. Dikecualikan jika keyakinan dan akhlak kita sudah kuat, dan tujuan kita bergaul adalah memperbaiki akhlak mereka.

Namun, sekiranya kita masih lemah, tinggalkanlah pergaulan dengan mereka. Sebab biasanya, bukan mereka yang berubah baik karena bergaul dengan kita, tetapi justru kita yang tergerus mereka.

Sebaiknya, jika keyakinan dan karakter kita masih lemah, bersahabatlah dengan orang-orang saleh, terlebih persahabatan itu akan berlanjut hingga hari akhir.

Salah satu hadits Rasulullah menyatakan, “Sesungguhkan engkau akan dikumpulkan bersama orang-orang yang engkau cintai.”

Keempat, banyak memandang. Ketahuilah bahwa pangkal segala keburukan adalah banyak memandang.

Kendati tidak seluruhnya, namun umumnya berbagai keburukan dan kejahatan, seperti perzinaan, perkosaan, pencurian, pembunuhan, dan sebagainya, baik secara langsung maupun tidak, dimulai dari pandangan. Wallahu a’lam bishowab. (KH. Abdullah Gymnastiar)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG