Aa Gym: 3 Pertimbangan Mencari Jodoh

DAARUTTAUHIID.ORG | Dalam sebuah hadits Rasullulah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Barang siapa yang dikehendaki Allah kebaikan baginya, maka Alloh akan memahamkan baginya ilmu agama” (HR. Bukhari)

Jadi kalau ada seorang anak yang pintar, ganteng, cantik, dan berprestasi, tapi tidak punya kepedulian dalam belajar agama, maka sesungguhnya kedudukan seseorang itu masih di sisi Alloh.

Kalau seseorang ingin mencari pasangan hidup, maka yang pertama kali yang hasus diperhatikan adalah carilah orang yang semangat dalam belajarnya. Belajarnya bukan sekedar untuk gelar, bukan untuk status, bukan juga untuk diakui oleh orang lain. Akan tetapi niatnya ingin dekat dan mengabdi kepada Alloh.

Hal yang perlu dipahami bahwa akhlak itu datangnya dari iman, sedangkan iman datangnya dari ilmu. Kalau kita melihat orang yang akhlaknya buruk, berarti imannya yang lemah, kalau imannya lemah berarti orang tersebut masih dalam situasi kekurangan ilmu.

Ilmu seseorang dilihat bukan dari apa yang ia pelajari, tetapi dari apa yang dia amalkan. Apa artinya ilmu shalat, kalau seseorang tidak shalat. Apa artinya ilmu tentang akhlak kalau seseorang itu punya akhlak.

Kedua, carilah orang zuhud. Kalau mencari pasangan yang pecinta dunia, maka rumah tangganya pasti penuh dengan pertengkaran. Karena hidupnya dalam rumah tangga pasti hanya akan mengagung-agunkan harta, rumah, mobil, dan gelar.

Ini bukan berarti tidak boleh punya rumah dan mobil, tapi jangan sampai memuja-muja dunia. Di dunia ini ada yang lebih kaya dari kita yaitu Nabi Sulaiman ‘alaihis salam, akan tetapi ia tidak pernah mengagungkan harta yang dimilikinya. Kalau ada orang yang terlalu terlalu mengagumi manusia karena popularitasnya, maka ia pasti akan lupa dengan agamanya.

Orang kalau terlalu cinta dunia, hidupnya pasti tidak akan bahagia dan penuh dengan berbagai penderitaan dari waktu ke waktu. Meskipun seseorang itu punya harta, jabatan, dan pangkat, tapi percayalah hidupnya pasti tidak akan merasa tenang.

Ketiga, orang yang fokus untuk memperbaik diri. Tidak pernah ribet dengan kesalahan orang lain. (KH. Abdullah Gymnastiar)