Aa Gym: 2 Cara Memohon Ampun Kepada Alloh Ta’ala

DAARUTTAUHIID.ORG | Setiap kita punya kesalahan dan dosa, makanya kita dianjurkan untuk senantiasa bertaubat dan mohon ampun kepada Alloh Ta’ala. Supaya dosa dan kesalahan kita dibersihkan dan sucikan oleh Alloh Ta’ala. Sesungguhnya Alloh menyukai orang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.

Hal yang bisa kita lakukan dalam menyucikan diri ialah mengucapkan istighfar dan taubat. Membaca istighfar bisa kapan saja di saat kita sadar bahwa kita telah melakukan dosa. Istighfar salah satu cara meminta ampun kepada Alloh dan insyaAllah akan ditutupi segala dosa-dosa yang dilakukan.
Kalau taubat artinya kembali. Ada cara-cara dan syarat yang harus dipenuhi dan dilakukan. Minimal ada tiga syarat taubat yang harus dipenuhi diantaranya ialah:
Pertama, menyesal. Kita harus menyesali segala bentuk kesalahan yang kita lakukan. Kedua, berhenti dari perbuatan maksiat yang kita lakukan. Ketiga, tekad yang sangat kuat untuk tidak mengulangi kesalahan dan dosa yang pernah diperbuat.

Istighfar merupakan bentuk doa untuk mengampuni dosa-dosa kita dan bisa juga didoakan melalui orang lain. Sedangkan taubat hanya bisa dilakukan oleh kita sendiri dan tidak bisa diwakilkan kepada orang lain. Namun, perlu juga dipahami bahwa istighfar juga bagian daripada taubat.

Rasulullah dalam sebuah hadits menyebutkan bahwa ia mengucapkan istighfar 70 hingga 100 kali dalam sehari. Bahkan Ibnu Umar menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam beristigfar 100 dalam satu waktu.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam saja sudah diampuni dosa-dosanya di masa lalu dan di masa yang akan datang. Tapi mengapa Rasulullah masih saja beristigfar memohon ampun kepada Alloh Ta’ala? Karena Rasulullah ingin memberi teladan yang baik kepada umatnya dalam bertaubat kepada Alloh Ta’ala.

Rasulullah juga mohon ampun kepada Alloh Ta’ala untuk menyempurnakan sesuatu yang belum sempurna dalam diri dan ibadahnya. Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa bertaubat kepada Alloh sebagaimana yang dilakukan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. (KH. Abdullah Gymnastiar)