A Deda: Era Digital Jadi Tantangan bagi Pengusaha
Memasuki era digital membuat setiap orang harus mampu menyesuaikan diri dengan berbagai lika-likunya. Bukan hanya kelebihan yang didapat, namun juga harus memikirkan hal negatif yang dihadirkan dari berbagai model digital. Hal ini sangat berpengaruh dalam dunia usaha. Hampir 90 persen pengusaha di Indonesia, saat ini mulai mengembangkan usahanya ke arah digital.
Hal tersebut dikemukakan Abdurachman Yuri atau akrab disapa A Deda, dalam kegiatan virtual bersama Ketua Yayasan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (DT), Gatot Kunta Kumara. Dalam kesempatan tersebut, A Deda mengatakan, era digital secara finansial memberikan banyak keuntungan bagi para pengusaha untuk mengembangkan bisnis atau produknya ke arah lebih baik.
Menurutnya, digitalisasi produk atau sistem dagang mempermudah pengusaha dalam mempromosikan barang dagangan. Selain itu, keuntungan yang didapat lainnya adalah pengusaha dituntut sebisa mungkin untuk terus kreatif dalam mengembangkan usahanya.
“Banyak sekali kalau dirunut, ilmunya semakin luas. Ingat dalam usaha kita tidak boleh stagnan hanya di situ saja. Upgrade informasi pun perlu. Era digital merupakan salah satu langkah bersama dan kenyataan bahwa pengusaha harus belajar. Ini merupakan tuntutan zaman yang memaksa pengusaha agar lebih kreatif,” kata Aa Deda dalam video virtual yang diunggah di kanal Youtube, Kamis (6/8).
Adik kandung Aa Gym ini menyebutkan, proses kreatif dalam dunia digital akan berimbas pada pergeseran konsumen untuk melakukan hal serupa. Hampir rata-rata konsumen bukan hanya melihat kualitas, tapi juga memberikan promo gratis dari hasil mencermati ‘cara kreatif’ yang dijajakan pedagang.
“Anggap saja itu proses promosi gratis, terkadang konsumen itu sangat dinamis. Ada yang suka barangnya, kemudian suka juga dengan cara penyajiannya. Nah, dalam pergeseran ke digital para pengusaha akan mendapatkan promo gratis dari penilaian salah satu langganan yang suka dengan cara kreatif penyajian,” jelasnya. (Elga)