Pemilik Dengki
Para pencari rida Allah tidak akan memiliki kedengkian. Karena kedengkian itu hanya milik mereka para pengejar dunia belaka. Sedangkan dunia itu sesuatu yang rendah. Orang-orang yang dengki itu seperti orang yang masuk ke dalam lorong sempit, pasti berdesak-desakan dan pasti selalu merasa sempit dan pengap. Mereka saling berdesakkan, saling sikut, saling menekan bahkan kalau perlu menginjak supaya dirinyalah yang lolos sedang yang lain tidak. Demikianlah tabiat dunia.
Jadi kalau ada ustaz pendengki, qori atau qoriah pendengki, muadzin pendengki, ulama pendengki, itu pasti dunia yang memenuhi hatinya, hanya saja terbungkus dalam bahasa agama. Karena pasti yang hatinya diliputi dengan pencarian rahmat Allah, maka tidak ada ruang di dalam hatinya untuk dengki, karena Allah Maha Luas.
Para pencari rida Allah akan bahagia. Dia tahajud dan melihat orang lain tahajud maka dia bahagia. Dia shaum sunnah dan melihat orang lain shaum sunnah dia bahagia. Dia berhaji dan melihat orang lain berhaji dia bahagia. Jikapun ia tidak tahajud, shaum sunnah dan belum berhaji, namun melihat orang lain bisa menunakan ibadah maka dia merasa sangat bahagia.
Sedangkan pendengki, dia tidak bisa bahagia walaupun amalannya seperti amalan akherat. Misalnya, ada seorang yang bersuara merdu, adzannya syahdu, namun ia melantunkan adzan demi dinilai oleh orang lain sebagai muadzin yang hebat. Sehingga ia tidak suka kalau ada orang lain adzan selain dirinya. Ia benci jika ada orang yang adzan dengan suara lebih merdu dari dirinya. Bukan penilaian Allah yang ia cari, tapi penilaian dan kekaguman manusia.
Rasulullah saw bersabda, “Jauhilah oleh kalian dengki, karena dengki akan memakan kebaikan sebagaimana api unggun menghanguskan kayu bakar.” (HR. Abu Daud).
Maka, betapa ruginya orang yang pendengki. Sehebat apapun amalnya, jika dengki meliputi hatinya maka tidak ada kebaikan yang tercatat baginya, semua hangus karena kedengkiannya sendiri. Maasyaa Alloh. Semoga kita selamat dari penyakit dengki. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin. [KH. Abdullah Gymnastiar]