Aa Gym: Mengenali Apa yang Membahayakan Diri Kita

DAARUTTAUHIID.ORG | Kita bahaya bukan karena kesalahan orang lain kepada kita. Tapi karena kita tidak mengenal dan mengakui dosa-dosa yang telah kita lakukan. Kalau ditanya dosa kita apa, kita gak bisa jawab seolah-olah kita tidak punya dosa, padahal dosa kita begitu banyak.

Ada orang yang tahu dirinya banyak dosa tapi masih enggan juga untuk bertaubat. Kenapa ada banyak orang yang tidak mau mentaubati dosa-dosanya? Karena orang tersebut terlalu fokus pada kesalahan orang lain dan lupa kepada diri sendiri yang merasa suci dan bersih, selalu menganggap diri sendiri korban dan orang lain berbuat zdalim.

Contohnya ialah ketika kita dicopet, kita terlalu sibuk membahas si tukang copet, sambil Mengupat dan mengatakan kejelekan kesalahan copet tersebut. Tapi kita lupa evaluasi diri mengapa kita dicopet. Padahal itu merupakan teguran dari Alloh atas kesalahan yang kita lakukan. Coba kita renungkan, dari banyaknya manusia kenapa kita yang dipilih untuk dicopet orang lain? Dosa apa yang kita lakukan sehingga ada kezdaliman yang datang menimpa kita.

Allah Ta’ala berfirman dalam surat Hud ayat 113 menjelaskan tentang orang zalim tidak akan ditolong Allah.

“Janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim sehingga menyebabkan api neraka menyentuhmu, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.”

Kalau ada kedzaliman yang datang menimpa kita, coba dicek dan diingat kembali dosa-dosa yang pernah kita lakukan kepada orang lain. Boleh jadi itu sebagai penggugur dosa-dosa yang pernah kita lakukan.

Kalau sudah merasakan tidak enaknya diperlakukan dengan dzalim, maka jangan pernah melakukan hal sama kepada orang lain juga. Karena pada dasarnya tidak ada satupun orang di dunia ini yang didzalimi. Jadi kalau ingin berbuat dzalim, setidaknya berpikirlah terlebih dahulu.

Artinya, “Bertakwalah kalian semua kepada Allah, dan takutlah kalian dari perbuatan zalim, karena sesungguhnya kezaliman itu akan menjadi kegelapan pada hari kiamat.” (HR Bukhari dan Muslim).