Perluas Syiar Islam di Jepang, Japan Dahwa Foundation Kunjungi Pesantren Daarut Tauhiid

DAARUTTAUHIID.ORG | BANDUNG — Perkembangan Islam di Jepang pada tahun 2024 menunjukkan tren positif, dengan peningkatan jumlah pemeluk, fasilitas keagamaan, dan integrasi sosial-budaya.

Namun dengan perkembangan Islam yang cukup baik di sana, tentu dakwah di Jepang masih sangat berat, jika dibandingkan dengan negara-negara mayoritas muslim yang ada.

Hal itulah yang mendasari komunitas muslim Jepang tepatnya di kota Shizuoka, Japan Dahwa Foundation (JDF). Pada hari Kamis (7/3/2025) rombongan dari JDF tiba di Masjid Daarut Tauhiid Bandung.

Mereka terdiri dari Said Sato Sensei asli Jepang sebagai Direktur Dakwah JDF, Yasin asal Maroko sebagai Ketua Dakwah, dan Dedi asal Indonesia sebagai Wakil Direktur.

Kedatangan mereka ke Pesantren Daarut Tauhiid (DT) didampingi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sebelumnya telah bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Shizuoka dan juga JDF.

DR. Dr.H Dodo suhendar, M.M. sekalu staf ahli gubernur bidang ekonomi dan pembangunan mendampingi rombongan dari Shizuoka untuk menyampaikan maksudnya datang ke Indonesia, khususnya Pesantren DT.

Ia menyampaikan JDF bermaksud untuk melakukan studi banding ke DT, melihat pengelolaan dan pengembangan ummat Islam di DT.

Menurut JDF, DT menjadi salah satu lembaga yang cukup besar dalam bidang dakwah di masyarakat umum, khususnya di Indonesia.

Ustadz Fahrudin sebagai Ketua Yayasan Daarut Tauhiid bersama dengan beberapa asatidz DT lainnya, turut menyambut kedatangan JDF bersama rombongan.

Ustadz Fahrudin menyampaikan, “Sebetulnya visi yang disampaikan oleh JDF sangat berkaitan dengan apa yang telah DT rencanakan sebelumnya. Saat ini di luar negeri sudah ada DT di Perth, Australia. Kami sebelumnya berencana untuk membangun Masjid dan juga pesantren di Jepang, makannya saat ini Aa bersama tim sedang mencari lokasi yang pas di sana.”

“Nah, ini berkiatan erat dengan tujuan JDF untuk pengembangan Dakwah di Jepang, semoga kedepan kita bisa bekerja sama untuk bersama mensyiarkan Islam di Jepang berbasis wakaf, seperti di Perth”, ungkap ustadz.

JDF menyampaikan saat ini di Shizuoka ada sekitar 2000 muslim di sana, dan alhamdulillahnya sekitar 800 orang berasal dari Indonesia.

Mereka juga berharap keberadaan masjid di Shizuoka yang akan diperluas kedepannya bisa menjadi pusat aktivitas masyarakat sekitar masjid, baik untuk penyedia makanan halal maupun untuk pusat evakuasi jika ada bencana alam. (WIN)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG