7 Sifat Setan yang Kerap Kali Diikuti Manusia
DAARUTTAUHIID.ORG | Setan merupakan salah satu makhluk ciptaan yang diciptakan oleh Allah Ta’ala. Tugas utamanya ialah menjerumuskan manusia pada kesesatan dan kenistaan hingga akhir kiamat. Sumpah tersebut sebagaimana termaktum dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 16-17:
“Iblis menjawab, ‘Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”’
Tujuannya setan tidak lain ialah untuk menggoda manusia agar jauh dari Allah Ta’ala. setan sangat senang jika manusia terjerumus dalam kemaksiatan dan memperoleh dosa. Secara tidak langsung manusia meniru sifat buruk setan. Ada 7 sifat setan yang kerap kali diikuti oleh manusia di antaranya ialah:
Pertama, Takabur
Takabur merupakan sifat dan perbuatan yang ditandai dengan merasa bahwa diri lebih segalanya dibandingkan orang lain dan seringkali memandang orang lain rendah. Sifat ini sebagaimana yang terjadi pada setan yang enggan bersujud kepada Nabi Adam ‘alaihi wassalam. Allahberfirman dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 12:
“Allah Ta’ala berfirman: ‘Apakah yang menghalangi engkau (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?’ (iblis) menjawab ‘Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku daripada api sedangkan dia Engkau ciptakan daripada tanah.’”
Kedua, Sombong
Sebelum Nabi Adam diciptakan, iblis merupakan makhluk yang paling taat. Namun, ketika Adam diciptakan, ia merasa dirinya jauh lebih mulia daripada Adam sehingga ia tak pantas untuk bersujud kepadanya, hal ini yang membuat setan dikeluarkan dari surga. Iblis menunjukkan sifat sombong dan keras kepala. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 34:
“(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka, mereka pun bersujud, kecuali iblis. Ia menolaknya dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan kafir.”
Ketiga, Ingkar Janji
Dalam Al-Qur’an surah Al-Anfal ayat 48, Allah Ta’alaT telah menggambarkan sikap setan yang ingkar janji kepada-Nya.
“(Ingatlah) ketika setan menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan (dosa) mereka dan mengatakan, ‘Tidak ada (seorang pun) yang dapat mengalahkan kamu pada hari ini dan sesungguhnya aku adalah penolongmu.’ Maka, ketika kedua pasukan itu telah saling melihat (berhadapan), ia (setan) berbalik ke belakang seraya berkata, ‘Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, sesungguhnya aku melihat apa (para malaikat) yang tidak kamu lihat. Sesungguhnya aku takut kepada Allah.’ Allah sangat keras hukuman-Nya.”
4. Menggoda (Al-Waswasah)
Bentuk menggoda yang dilakukan oleh setan melalui bisikan-bisikan dari hati oleh setan. Bisikan-bisikan yang dilakukan oleh setan tidak mencerminkan kebaikan dan manfaat. Sebagaimana Allah telah berfirman:
“Maka setan membisikkan (pikiran jahat) kepada keduanya yang berakibat tampak pada keduanya sesuatu yang tertutup dari aurat keduanya. Ia (setan) berkata, “Tuhanmu tidak melarang kamu berdua untuk mendekati pohon ini, kecuali (karena Dia tidak senang) kamu berdua menjadi malaikat atau kamu berdua termasuk orang-orang yang kekal (dalam surga).” (QS. Al-A’raf:21)
Kelima, Menghasut (Nazgh)
Hasut mencerca atau memfitnah, menghasut, membujuk dan membisik. Sifat-sifat ini ada pada diri setan laknatullah. Alloh Ta’ala berfirman yang artinya:
“Jika setan benar-benar menggodamu dengan halus, berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Araf: 200)
Keenam, Hasud atau Dengki
Perasaan batin yang ditandai dengan tidak senang terhadap kenikmatan yang dimiliki orang lain disebut dengan dengki. Orang yang dengki akan berusaha untuk melenyapkan kenikmatan yang diperoleh oleh orang lain. Penyakit ini dapat menghancurkan pahala dan amal orang yang memilikinya. Buruknya sifat hasud telah disampaikan oleh Rasulullah dalam hadist.
“Kedengkian memakan kebaikan sebagaimana api membakar kayu bakar.” (HR. Abu Daud dari Abu Hurairah)
Ketujuh, Ujub.
Ujub adalah sifat senang membanggakan diri sendiri dan membuat diri merasa paling hebat dalam segala hal. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 99 mengenai azab yang akan diterimanya.
“Atau, apakah mereka merasa aman dari siksa Allah (yang tidak terduga-duga)? Tidak ada orang yang merasa aman dari siksa Allah, selain kaum yang rugi.”
Sikap ini tercermin dalam rasa tinggi diri terhadap ilmu, amal perbuatan ataupun kesempurnaan moral sehingga orang yang memiliki sifat ujub merasa terhindar dari siksa api neraka.