Mewujudkan Bakti Anak Kepada Seorang Ibu

DAARUTTAUHIID.ORG I Sebagai seorang anak sudah semestinya kita berbakti kepada seorang ibu. Peran ibu bagi seorang anak ialah mengandung, melahirkan, menyusui, hingga mendidik. Karena tugas seorang ibu begitu berat, sampai-sampai ada ungkapan bahwa surga terdapat pada telapak kaki ibu.

Inilah yang menjadi alasan mengapa berbakti kepada seorang lebih diutamakan daripada jihad berperang dijalan Allah Ta’ala. Berbakti kepada orang tua sama nilainya dengan jihad.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda dalam haditnya:

“Ada seseorang yang mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam, dia ingin meminta izin untuk berjihad. Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam lantas bertanya, ‘Apakah kedua orang tuamu masih hidup?’ Ia jawab: ‘Iya masih.’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, ‘Berjihadlah dengan berbakti kepada keduanya.'” (HR Muslim).

Islam senantiasa mengajarkan untuk patuh terhadap perintah orang tua, terlebih perintah seorang ibu. Karena ibu memiliki derajat yang agung mulia sehingga posisinya lebih tinggi dibandingkan ayah. Perintah memuliakan ibu disebutkan langsung oleh Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an Surat Luqman ayat 14 yang artinya:

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam juga menyampaikan dalam sebuah hadist bahwa:

“Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya” (HR. Al Bukhari)

Dalam hadits lain juga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Ada 9 dosa besar: syirik kepada Allah, membunuh jiwa, kabur dari perang, menuduh wanita baik-baik berzina, makan riba, memakan harta anak yatim, melakukan penyimpangan di masjid, tidak membayar upah pekerja, membuat orang tua menangis karena perbuatan durhaka.” (HR. Bukhari)

Oleh karenanya, pada hari peringatan hari Ibu sudah seharusnya seorang anak menunjukan kesungguhan baktinya kepada Ibu. Berbakti kepada ibu adalah bentuk jihad seorang anak ke seorang Ibu. (Arga)