Kisah Menangisnya Malaikat Maut Ketika Mendapat Tugas dari Allah

DAARUTTAUHIID.ORG | Salah satu kisah yang disebutkan dalam kitab At-Tadzkirah fi Ahwal al-Mauta wa Umur al-Akhirah yang ditulis oleh Imam Al Qurthubi adalah kisah musabbab Malaikat Izrail mendapat tugas sebagai pencabut nyawa atau malaikat maut.

Ketika Allah Taala ingin menciptakan manusia, Allah memerintahkan Malaikat Jibril untuk mengambil tanah dari bumi, tetapi Malaikat Jibril tidak sanggup melakukannya.

Lalu malaikat Izrail memohon perlindungan kepada Allah Taala karena tidak sanggup melaksanakan tugasnya. Allah Taala pun mengabulkan permohonannya.

Kemudian, Allah Taala memerintahkan Malaikat Mikail untuk mengambil tanah dari bumi. Namun, Malaikat Mikail pun tidak sanggup melakukannya. Lalu ia meminta perlindungan kepada Allah Taala karena tidak sanggup melaksanakan tugasnya, dan Allah Taala mengabulkan permohonannya.

Selanjutnya Allah Taala  memerintahkan Malaikat Izrail untuk mengambil tanah dari bumi. Malaikat Izrail pun memohon perlindungan kepada Allah Ta’ala karena tidak sanggup melakukannya. Akan tetapi Allah tidak mengizinkannya, maka Malaikat Izrail pun mengambil sebagian tanah dari bumi.

Allah Taala berfirman kepadanya:

“Apakah engkau meminta perlindungan kepada-Ku dari tugas itu?” Malaikat Izrail menjawab, “Benar ya Allah!”

Allah Taala berfirman lagi kepadanya, “Mengapa engkau tidak kasihan terhadap tanah yang kamu ambil dari bumi sebagaimana sahabatmu Jibril dan Mikail?”

Malaikat Izrail menjawab, “Ya Allah ketaatan kepada-Mu lebih wajib aku turuti daripada kasih sayangku kepada tanah di bumi.”

Allah Taala kemudian berfirman, “Pergilah engkau dan mulai saat ini kamu menjadi malaikat maut, Aku memberimu wewenang untuk mencabut nyawa semua makhluk.”

Malaikat Izrail pun menangis, dan Allah Taala bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?”

Malaikat Izrail menjawab, “Ya Allah, sesungguhnya Engkau menciptakan para nabi, para rasul, dan orang-orang pilihan dari tanah ini. Sementara Engkau tidak menciptakan di alam semesta ini yang lebih mereka benci kecuali kematian. Jika mereka tahu bahwa aku yang mencabut nyawa mereka, niscaya mereka akan marah dan membenciku.”

Allah Ta’ala lalu berfirman, “Sesungguhnya Aku akan menjadikan penyakit dan beberapa sebab lainnya sebagai penyebab dari kematian, di mana kematian akan dinisbatkan kepadanya, sehingga mereka tidak menyebutmu sebagai penyebab kematian.” (Arga)