Aa Gym: Jangan Merusak Amal dengan Menyakiti Orang Lain

DAARUTTAUHIID.ORG | Kalau ada orang yang meminta sesuatu yang telah ia beri, maka cobalah untuk memahami konteks dan kondisinya, boleh jadi orang tersebut sedang merasa kepepet.

Kalau kita membantu orang lain, maka jangan tanggung-tanggung. Bantulah orang tersebut dengan tulus tanpa menyakiti hati yang menerima. Kalau menyakiti hati orang lain maka amal kita akan rusak.

Jangan mengukit-mengukit pemberian yang telah kita berikan kepada orang lain. Apa lagi dengan menggunakan kata-kata yang hina, merendahkan orang lain. Setiap kata-kata hinaan didengar dan dicatat oleh Alloh Ta’ala.

“Terdapat tiga orang yang tidak diajak berbicara oleh Allah pada Hari Kiamat, tidak melihat mereka, dan tidak menyucikan mereka, dan mereka berhak mendapatkan siksa yang amat pedih; Al-Musbil (orang yang memanjangkan pakaian hingga melebihi kedua mata kaki), Al-Mannan (orang yang gemar mengungkit pemberian atau kebaikan), dan orang yang mempromosikan barang-barang dagangannya dengan sumpah palsu.” (HR Muslim)

Ketahuilah, mudah bagi Alloh Ta’ala untuk membalikan keadaan, gampang bagi Alloh untuk mengambil harta kita, dan bagian kita yang meminjam dan meminta-minta kepada orang lain.

Setiap harta yang kita miliki ada ujian. Ada yang diuji dengan yang banyak dan ada juga diuji dengan yang sedikit. Mudah bagi Alloh untuk mengambil kapan saja.

Alloh melarang kita menyebut-nyebut pemberian kepada orang lain, hal ini sebagaimana telah diingat dalam Al-Qur’an yang artinya:

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 262)