Aa Gym: Jangan Mencela! Boleh Jadi Orang Lain Lebih Baik Dari Kita
DAARUTTAUHIID.ORG | Kita dilarang mencela dan menghina dengan alasan apapun, meskipun yang kita lihat benar. Kita juga dilarang untuk memanggil seseorang dengan panggilan-panggilan yang buruk. Hindari kebiasa berkata tidak baik tentang orang lain.
Kita tidak tahu bahwa orang kita ejek adalah orang yang lebih mulia di sisi Alloh dibanding diri kita yang mengejek. Celakalah kita kalau orang lain menjadi mulia dan dan kita menjadi semakin terhina karena mengejek orang lain.
Orang yang suka menghina dan mencela orang lain maka wajahnya tidak akan enak untuk dipandang. Tutur katanya juga tidak enak didengar di telinga kita. Alloh Ta’ala berfirman yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim,”
Bagaimana kalau orang yang kita hina lebih banyak amal ibadahnya, lebih banyak sholat malam, lebih banyak membantu orang lain, sedekah dan wakafnya juga lebih banyak dari kita.
Jangan biasakan diri merendahkan orang lain, merasa diri lebih tinggi, baik, kaya, dan mulia daripada orang lain. Kita tidak pernah tahu sebenarnya bagaimana kehidupan seseorang. Oleh karena itu, cari 1000 alasan untuk tetap berprasangka baik kepada orang lain.
Kalau ada orang yang telat ke acara, jangan cepat mengambil kesimpulan dengan menghina atau menghakimi seseorang dengan perkataan yang buruk. Boleh jadi ia sedang sakit, habis membantu orang lain di jalan, atau terjadi sesuatu di perjalanan.
Kalau kita mampu berprasangka baik kepada orang lain, maka hati kita juga akan tenang dan tentram. Ketahuilah bahwa Alloh Maha Tahu apa yang terjadi dan biarkan Alloh yang menilainya. (KH. Abdullah Gymnastiar)