Keutamaan-Keutamaan Berjihad dengan Harta

DAARUTTAUHIID.ORG | Dalam Islam jihad tidak hanya identik dengan perang, akan tetapi jihad bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya ialah jihad dengan harta. Berjihad dengan harta di jalan Allah Ta’ala memberikan harta dalam segala bidang kebaikan yang mengantarkan setiap muslim pada keridhaan Allah Ta’ala.

Jihad dengan harta juga merupakan bukti keimanan seorang muslim menunjukkan rasa syukurnya kepada Allah. Dalam kitab Al Jihad bil Mal di Sabilillah yang dituliskan oleh Syaikh Nawawi Takruri menyampaikan bahwa jihad harta adalah sarana untuk menghantarkan seseorang menuju surga.

Jihad melalu harta juga akan memberikan manfaat yang besar bagi orang lain. Seperti membantu orang fakir dan miskin, membangun rumah sakit, masjid, sekolah, lembaga pendidikan dan sosial, membangun jalan, mendirikan perguruan tinggi, menyediakan lapangan kerja, dan berbagai kebaikan lainnya.

Harta yang kita miliki merupakan harta pemberian dari Allah dan setiap pemberian tersebut akan ditanya dan dimintai pertanggungjawaban. Oleh karenanya bagi seorang muslim dianjurkan untuk senantiasa mengeluarkan hartanya di jalan Allah. Allah Ta’ala berfirman:

“Dan kamu benar -benar akan ditanya tentang nikmat yang diberikan kepadamu.” (QS. At-Takasur:8)

Ada beberapa keutamaan mengapa seorang muslim diperintahkan untuk berjihad, diantaranya ialah:

Pertama, Jihad harta merupakan Perintah Allah Ta’ala.

Hal ini sebagaimanaAllah berfirman: “Dan carilah dengan apa -apa yang Allah berikan kepadamu negri Akherat.” (QS. Al-Qasas : 77)

Kedua, Sedikit yang Dinikmati.

Hanya segelintir dari harta kita yang dapat kita nikmati, meskipun sebanyak apapun harta yang kita miliki. Sebagaimana dalam sebuah hadits disebutkan yang artinya :

Berkata bani adam “Ini hartaku, ini hartaku.” Lalu Rasulullah bersabda : “Kamu tidak memiliki harta apapun kecuali sedekah yang telah engkau keluarkan atau makanan yang telah engkau makan, atau pakaian yang telah engkau pakai yang telah usang, maka itulah milikmu.”

Ketiga, Hanya amal yang dibawa mati

Orang yang meninggal tidak akan dikubur bersama hartanya, semuanya harus ditinggal. Namun yang dibawanya adalah amalnya.

Keempat, Surga itu dibeli dengan infaq

Hal disebutkan juga dalam firman Allah Ta’ala yang artinya:

“Kalian tidak akan mendapatkan surga sampai kalian menginfaqkan apa-apa yang kalian cintai.” (QS. Surat Ali-Imaran: 92)

Kelima, Mengingat kematian

Pada dasarnya hidup seseorang di dunia ini hanya sebentar saja. Sedangkan akherat adalah kekal. Oleh karenanya seseorang harus berusaha untuk melakukan amalan-amalan kebaikan. Allah berfirman: Katakanlah, kenikmatan dunia adalah sedikit dan akherat adalah lebih baik bagi orang yang bertaqwa.” (QS. An-Nisa’ : 77)

(Arga)