Perintah Memperlakukan Binatang Dengan Baik

DAARUTTAUHIID.ORG | Sebagai manusia kita tidak hanya diperintahkan berbuat baik sesama manusia, akan tetapi diperintahkan juga untuk berlaku baik kepada hewan sebagai makhluk ciptaan Allah Ta’ala.

Memperlakukan hewan dengan baik merupakan ciri dari prilaku Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam, beliau senantiasa tidak pernah lupa memberi makan binatang serta tidak membiarkan kelaparan.

Dalam buku yang ditulis oleh Muhammad Ismail Al-Jawasy yang berjudul Nabi Muhammad Sehari-Hari menyampaikan:

“Beliau bahkan tidak pernah membiarkan seekor binatang apapun itu dalam keadaan mati kelaparan.”

Bagi siapa saja yang membiarkan seekor binantang kelaparan atau dengan sengaja menyiksanya maka akan dibalas dengan hukuman yang seberat-beratnya dengan api neraka. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Seorang perempuan telah masuk neraka disebabkan ia menahan makanan yang hendak dimakan oleh seekor kucing, sampai menyebabkan kucing itu mati. Maka perempuan itu pun masuk neraka.”

Dari hadits di atas jelas Rasulullah menegaskan agar berbuat baik terhadap hewan dengan memberi makan dan minum, termasuk juga tidak membiarkan kucing itu mencari makan sendiri di luar rumah. Tindakan tersebut merupakan bentuk kasih sayang dan perwujudan akhlak yang baik.

Bagi siapapun yang ingin dan mampu menyaingi binatang, memenuhi rasa laparnya, maka balasannya ialah surga. Hal ini sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Pernah suatu ketika ada seorang laki-laki yang berjalan dalam keadaan sangat haus, kemudian ia menuruni sebuah sumur untuk memperoleh air minum. Tatkala keluar dari sumur itu, ia mendapat seekor anjing yang sama kelaparan dan kehausan, Ia hanya makan kotoran unta di sebabkan sangat haus, kemudian laki-laki itu berkata, ‘Sungguh anjing ini sedang merasakan nasib yang sama denganku.”

Maka laki-laki itu pun turun kembali ke dalam sumur itu dan memenuhi sepatu kulitnya dengan air yang ia jinjing dengan mulutnya, Ia naik dan memberi minum Anjing itu. Lantas ia bersyukur kepada Allah sehingga diampuni dosa-dosanya.

“Para sahabat bertanya,” wahai Rasulullah apakah memberlakukan demikian setiap binatang itu ada pahala? Beliau menjawab.

“Pada setiap sesuatu yang bernyawa ada pahala.”

Demikian penjelasan dan dalil mengenai pentingnya memperlakukan hewan dengan sebaik mungkin, sesuai dengan perintah Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. (Arga)