Inilah Tingkatan Orang Bersedekah Menurut Imam Al-Ghazali
DAARUTTAUHIID.ORG | Bersedekah merupakan amalan yang dianjurkan dalam ajaran Islam. Sedekah dapat membantu meringankan kesusahan orang lain.
Sedekah bisa dilakukan dengan memberikan harta berupa uang, makanan, atau lainnya, terutama kepada orang yang sangat membutuhkan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist yang bersumber dari Abdullah bin Umar, ia berkata;
“Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam, ‘Bagaimanakah Islam yang paling baik?’ Nabi Saw menjawab, ‘Memberi makan, mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang tidak kamu kenal’.” (HR. Bukhari & Muslim)
Dalam kitab Ihya’ Ulumuddin Imam Al-Ghazali menyebutkan tentang tiga tingkatan dalam bersedekah. Berikut penjelasannya:
Pertama, Tingkatan Al-Aqwiya
Tingkatan al-aqwiya’ atau arang-orang yang memiliki keimanan yang sangat kuat. Pada tingkatan ini orang menyedekahkan seluruh hartanya dan tidak menyisakan sedikitpun untuk dirinya sendiri.
Golongan ini memiliki keyakinan level tinggi pada janji Allah Ta’ala, sehingga tidak ragu sedikitpun dalam menyedekahkan hartanya dijalan Allah.
Hal ini sebagaimana yang dicontohkan oleh Sahabat Nabi bernama Sayidina Abu Bakar Al-Siddiq ketika memberikan seluruh hartanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam.
Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bertanya, “Apa yang kau sisakan untuk dirimu?” Abu Bakar menjawab: “Allah dan Rasul-Nya.”
Kedua, Tingkatan Al-Mutawassithun
Tingkatan al-mutawassithun adalah orang-orang yang memiliki keimanan di tingkat tengah. Tingkatan ini merupakan tingkatan orang yang tidak bisa menyedekahkan seluruh hartanya.
Golongan ini akan segera menyedekahkan sebagian hartanya jika melihat orang yang membutuhkan. Dia tidak hanya mengeluarkan zakat wajib saja, namun juga mengeluarkan hartanya sebagai sedekah sunnah meskipun tidak menyedekahkan keseluruhan.
Ketiga, Tingkatan Ad-Dhuafa
Tingkatan ad-dhu’afa merupakan orang-orang yang memiliki keimanan di level bawah atau lemah, yaitu orang yang hanya mencukupkan diri pada sedekah wajib atau hanya mengeluarkan zakat wajib dan tidak mau mengeluarkan hartanya sebagai sedekah sunnah.
Demikian uraian mengenai tingkatan sedekah menurut Imam Al-Ghazali. Semakin kuat tingkat keimanan maka semakin kuat seseorang untuk menginfakkan hartanya di jalannya Allah Ta’ala.
Sebaliknya, jika semakin lemah keimanan seseorang maka semakin berat bagi seseorang untuk mengeluarkan hartanya di jalan Allah Ta’ala. (Arga)