Mengenali Cara Bagaimana Rasulullah Makan

DAARUTTAUHIID.ORG | Sebagai umat Nabi Muhammad hendaknya kita mengenal kebiasaan-kebiasaan Nabi. Tidak hanya mengenal amalan ibadah shalat, puasa, sedekah dan amalan lainnya. Namun, perlu bagi kita juga mengetahui bagaimana cara Nabi makan dalam sehari-hari.

Dalam kitab Ihya Ulumuddin yang ditulis oleh Imam Al-Ghazali, ia menggambarkan cara Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam makan dan makanan.

Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam memakan apa adanya, tidak mengada-ada. Makanan yang paling disukai Rasulullah ialah makanan yang dimakan bersama orang banyak.

Jika hidangan makanan siap disajikan, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam akan berdoa:

“Dengan Nama Allah, Ya Allah Rabbku, jadikan hidangan ini nikmat yang laiak disyukuri sehingga menyampaikan ke dalam nikmat surga.”

Rasulullah juga duduk ketika ingin makan, maka beliau duduk dengan merapatkan kedua lututnya dan kedua telapak kakinya, sebagaimana duduknya orang sholat.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda yang artinya:

“Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba, aku makan sebagaimana hamba makan, dan aku duduk sebagaimana hamba duduk.”

Rasulullah juga tidak memakan makanan yang masih panas. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Makanan yang masih panas tidak mengandung berkah. Sesungguhnya, Allah tidak memberi makanan kepada kita dengan panas api. Maka dinginkan makanan itu.”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam memakan makanan yang dihidangkan kepadanya dengan tiga jari dan kadang-kadang dengan empat jari. Suatu kali disuguhkan kepada beliau kue yang terbuat dari campuran tepung, madu, dan minyak samin. Beliau memakan kue itu lalu berkata:

“Makanan ini enak.”

Rasulullah juga memakan roti berkuah, garam, dan kurma basah. Buah-buahan segar yang paling digemari beliau adalah semangka, mentimun, dan anggur. Beliau memakan buah labu dengan roti dan gula, kurma basah, kurma kering (tamar), air, mencampurkan susu dengan tamar, dan daging.

Nabi juga menjilati jari-jemarinya sesudah makan sehingga kemerahan karena bersihnya. Beliau tidak membersihkan tangannya setelah selesai makan dengan lap, akan tetapi menjilati jari-jemarinya dan bersabda:

“Tidak seorang pun tahu di mana berkah makanan itu berada.”

Apabila telah selesai makan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam biasa membasuh kedua tangannya baik-baik dan membersihkan mulutnya dengan air dan mengingat nama Allah setiap kali membersihkan mulut. (Arga)