Kisah Ditelannya Qarun Bersama Harta yang Dimilikinya

DAARUTTAUHIID.ORG | Salah satu kisah fenomenal yang ada pada zaman Nabi Musa ialah Qarun yang dikenal memiliki harta yang berlimpah. Namun sayang, ia dilenyapkan bersama harta dikarenakan keserakahan dan kesombongan yang ada dalam dirinya.

Kisah tentang Qarun termasuk kisah yang diabadikan dalam Al-Qur’an. Sebuah karya yang ditulis oleh Sulaiman yang berjudul Ubah Masalah Jadi Berkah ia menyampaikan bahwa Qarun merupakan sepupu Nabi Musa ‘alaihi wassalam. Ia adalah anak dari Yashar, adik kandung Imran ayah Musa.

Pada awalnya Qarun merupakan sosok yang miskin, namun suatu ketika ia meminta didoakan oleh Nabi Musa ‘alaihissalam supaya memperoleh kekayaan. Doa Nabi Musa lalu berdoa dan dikabulkan Allah Ta’ala, sehingga Qarun diberikan harta yang berlimpah.

Kekayaan yang didapat oleh Qarun, membuat ia bersikap sombong angkuh. Kisah tersebut terdapat dalam Al-Qur’an surah Al-Qashash ayat 81, bunyinya sebagai berikut:

“Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).”

Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadits, dimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda yang artinya:

“Ketika seseorang menjulurkan pakaiannya (Qarun), tiba-tiba ia ditenggelamkan ke dalam perut bumi sampai pada hari Kiamat.” (HR Bukhari)

Ibnu Katsir juga menjelaskan bahwa ketika Qarun berjalan di hadapan kaumnya dengan penampilannya yang sangat megah, menaiki kendaraan termahal, model pakaian terindah dan disertai dengan kemewahan dan berjalan depan Nabi Musa penuh dengan kecongkakan.

Melihat sikap Qarun tersebut, Nabi Musa ‘alaihissalam menasihati para pengikutnya dan mengingatkan tentang datangnya hari pembalasan. Nabi Musa AS juga memanggil Qarun dan menegurnya dengan kata:

“Apa yang mendorongmu melakukan hal ini?” Lalu Qarun menjawab, “Hai Musa engkau merasa lebih mulia dengan gelar kenabian sementara aku lebih mulia darimu dengan harta kekayaan. Jika engkau mau, keluarlah dan berdoalah untuk dapat mengalahkan aku. Aku juga akan keluar untuk mendoakan keburukan bagimu.”

Akhirnya Qarun dan Nabi Musa para pengikutnya keluar. Kedua-duanya keluar saling berhadapan di depan para pengikutnya masing-masing.

Qarun berdoa, akan tetapi doanya tidak berdampak sedikit pun terhadap Nabi Musa ‘alaihissalam. Kemudian Nabi Musa berdoa kepada Allah Ta’ala dengan do’a sebagai berikut:

“Ya Allah jadikanlah bumi ini patuh pada perintahku.”

Kemudian Nabi Musa berkata,

“Wahai Bumi! Telanlah Qarun bersama para pengikutnya.” Bumi pun menelannya sampai pada mata kaki mereka. Nabi Musa berkata lagi:

“Wahai Bumi, telan lagi.”

Bumi lalu menelan mereka sampai pada lutut mereka. Kemudian bumi menelan kembali sampai pada pundak mereka.  Ucapan Nabi Musa ini akhirnya menenggelamkan Qarun, pengikutnya dan hartanya hanya dalam sekejap.