Aa Gym: Kesusahan Itu Adalah Undangan Mendekatkan Diri Pada Alloh
DAARUTTAUHIID.ORG | Sebaik-baik waktu dalam hidup manusia ialah waktu ketika merasa tidak berdaya. Dimana ditengah ketidakberdayaan tersebut, kita hanya berharap kepada Alloh Ta’ala.
Kalaupun kita merasa punya kendudukan, pangkat, uang, relasi, pengalaman, akan tetapi hatinya tetap yakin kepada Alloh bahwa itu semua tidak akan memberi manfaat tanpa atas pertolongan Alloh.
Jadi hati-hati bagi orang yang merasa semakin banyak tabungannya, biasanya semakin berkurang juga keyakinannya kepada Alloh Ta’ala. Berbeda dengan orang yang tidak memiliki uang sama sekali, lebih mudah menyandarkan diri kepada Alloh Ta’ala.
Seharusnya dalam keadaan ada dan tiada kita harus bersandar kepada Alloh dengan kenyakinan penuh. Tapi faktanya tidak. Kita baru mendekat diri kepada Alloh kalau kita sedang kepepet saja. Mungkin itulah alasan mengapa Alloh mengirim ujian kepada kita, agar kita senantiasa dekat dengan Alloh.
Ketika orang lain tidak bisa membantu kita lagi, kemampuan kita juga sudah habis dalam menemukan solusi, maka itu adalah saat yang paling baik bagi kita untuk mendekat diri kepada Alloh Ta’ala.
Jeritan orang kepepet itu lebih indah dihadapan Alloh Ta’ala, dibandingkan orang yang tidak kepepet. Karena orang yang tidak kepepet sebagian besarnya lupa atau tidak mengingat Alloh.
Salah satu yang membuat kita dekat dengan Alloh Ta’ala yaitu rasa syukur yang mendalam kepada Alloh Ta’ala. Sebaliknya, jika tidak bersyukur atas pemberian nikmat Alloh, maka kita semakin jauh juga dari Alloh.
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 07)
Jadi kita mau pilih yang mana? Tidak bersyukur membuat kita semakin kepepet dan jauh dari Alloh atau bersyukur membuat nikmat kita ditambah dan semakin dekat juga dengan Alloh. Tapi kebanyakan orang lebih memilih keadaan kepepet dibandingkan bersyukur kepada Alloh. (KH. Abdullah Gymnastiar)