Aa Gym: Fokuslah Pada Suatu yang Bisa Kita Kendalikan
DAARUTTAUHIID.ORG | Kita harus bisa fokus kepada sesuatu yang bisa kita kendalikan. Bukan sebaliknya fokus kepada sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan. Kalau kita fokus kepada sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan, maka kita sedih, kecewa, galau, dan seterusnya.
Berfokus pada hal yang bisa kita kendalikan yaitu fokus untuk mengendalikan perasaan, kata-kata, dan sikap kita. Jangan sampai kita berpikir tentang sesuatu, tapi kita hanyut dalam sesuatau perbuatan yang tidak baik.
Misalkan pada perang Palestina, kita tidak mampu mengendalikannya, karena diluar batas kemampuan. Saudara-saudara kita disana di bom, sudah ribuan yang meninggal, anak-anak maupun ibu-ibu. Suami kehilangan istri, ibu kehilangan anak, dan bahkan ada yang sekeluarga di bunuh oleh Israel.
Tentu peristiwa tersebut tentu sangat pedih dan sedih, dimana mereka dijatuhi bom secara terus-menerus, tidak ada air dan makanan, intinya hidup dalam ancamanan dan keterbatasan.
Apa yang harus kita lakukan? Yang kita lakukan adalah menghadirkan empati atau rasa peduli dalam diri kita. Setelahnya berdoa memohon pertolongan kepada Alloh, kita menyakini bahwa tidak suatu kejadian yang terjadi melain atas izin dan kekuasaan Alloh Ta’ala.
Tidak ada satupun yang meninggal diatas dunia ini melainkan terjadi atas izin Alloh Ta’ala. sudah tercatat kapan seorang meninggal, baik tempat maupun caranya. Hal ini harus selalu ada dalam keyakinan kita. Alloh Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
Wa likulli ummatin ajal, fa iza ja`a ajaluhum la yasta`khirụna sa’ataw wa la yastaqdimụn
Artinya: Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.
Jadi, kalau sudah ada ajalnya, maka tidak siapapun yang mampu menunda dan menolaknya. Kita harus menyakini bahwa yang meninggal itu karena sudah waktunya. Ada tiga hal yang tidak kita ketahui dari kematian, yaitu waktu, tempat, dan cara.
Seharusnya kalau kita menghadirkan keimanan dalam menghadapi peristiwa, hati kita akan selalu tenang. Sekarang tugas kita adalah menyiapkan diri untuk menghadapi kematian, karena hanya itu yang bisa kita lakukan dan kendalikan. (KH. Abdullah Gymnastiar)