Bagaimana Tata Cara Memotong Kuku yang Baik dalam Islam?

DAARUTTAUHIID.ORG |Salah satu ajaran yang disunahkan dalam Islam bagi kaum muslimin yaitu memotong kuku. Hal ini sebagai disebutkan dalam sebuah hadits Nabi Muhammad Shallallahi ‘alaihi wassalam yang artinya:

“Fitrah itu ada lima macam: khitan, mencukur habis bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan memendekkan kumis.” (HR Bukhari)

Namun dalam memotong kuku ada urutan yang harus dilakukan. Bagaimana urutan potong kuku dalam Islam?Menurut Imam an-Nawawi dalam Syarah Shahih menyebutkan sunnah bagi seorang muslim untuk memotong kuku dari jari tangan ke jari kaki.

Kemudian kuku yang dipotong disunnahkan dimulai dari bagian kanan.Mulai dari telunjuk kanan karena jari ini paling istimewa di antara jari lainnya dan dijadikan alat tasyahud. Lanjut ke arah kanan, jari tengah dan seterusnyaPada tangan kiri, mulai dari jari kelingking. Lanjutkan memotong kuku ke arah kanan sampai ibu jari kiri Ke arah kanan maka potong kuku ibu jari tangan kanan.

Dalil yang memperkuat mengenai memotong kuku secara berurutan yang diawali dari kanan, hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits dari Aisyah RadiyaAllahu ‘anhu. Rasullulah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam senang mendahulukan anggota kanannya dalam semua perbuatan baiknya saat bersuci, menyisir rambut, dan memakai sandal.” (Muttafaq ‘alaih)

Dalam riwayat lainnya juga dijelaskan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam selalu menggunakan tangan kanan untuk bersuci dan makan.

“Tangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam yang kanan beliau gunakan untuk bersuci dan makan, sedangkan tangan beliau yang kiri untuk sesuatu yang dilakukan dalam cebok dan untuk hal-hal yang kotor.” (HR Abu Dawud).

Pertanyaannya adalah kapan waktu yang paling baik untuk memotong kukunya dalam Islam? Mengenai waktu disebutkan pada hari Senin, Kamis dan Jumat.

Hal ini diambil dari penjelasan dari Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi dalam kitab Al-Fiqh ‘Ala Al-Madzhahib Al-Arba’ah terjemahan Shofa’u Qolbi Djabir, ia menyampaikan bahwa hari-hari tersebut menjadi yang paling baik untuk memotong kuku.