Aa Gym: Kenapa Kita Mencemaskan Kehidupan yang Belum Terjadi?
DAARUTTAUHIID.ORG | Segala puji bagi Alloh yang menciptakan kita sebagai manusia, tidak menjadi kuman, tidak menjadi pohon, dan tidak menjadi kuman. Segala puji juga Alloh yang memberikan kita hidayah menjadi seorang muslim, ditengah Sebagian besar orang di dunia ini tidak beriman kepada Alloh Ta’ala.
Segala puji juga bagi Alloh yang memberikan kepada kita nikmat ibadah. Seberapa banyak umat Islam yang tidak bisa merasakan nikmat ibadah? Salah satu sumber nikmat ibadah adalah diberikan ilmu oleh Allah Ta’ala. Kalau kita diberikan oleh Alloh sungguh hal tersebut sungguh kita telah memperoleh nikmat yang besar. Ilmu juga adalah pemandu dan pemupuk iman.
Hadirin, ketahuilah bahwa Alloh adalah satu-satunya yang melimpahkan nikmat dan rezeki kepada makhluknya. Tapi mengapa begitu banyak orang yang merasa khawatir dengan hidupnya sendiri? Karena ia kurang manafakuri apa yang Alloh berikan kepadanya.
“Sesungguhnya kami menyembah-Nya sejak dahulu. Sesungguhnya hanya Dialah Yang Mahaluas kebajikan-Nya lagi Maha Penyayang.” Sesungguhnya kami sebelum menerima anugerah ini selalu menyembah dan berdoa kepada-Nya sejak di dunia dahulu. Tuhan telah mengabulkan doa kami.” (QS. At-Tur: 28)
Jadi, kalau kita sering bertafakur tentang kebaikan yang diberikan oleh Alloh, maka hidup kita pasti beda. Hidupnya tidak merasa cemas dengan dunia, merasa tenang dan tidak ribet dengan dunia ini, orang tersebut juga tidak akan fokus pada kejelekan orang lain, karena kita tahu bahwa Alloh itu adalah maha baik dan percaya bahwa Alloh akan menjamin hal yang terbaik untuk seorang hambanya.
Makanya orang beriman itu sangat menikmati kehidupannya, karena tidak pernah mencemaskan sesuatu yang tidak ditakdirkan untuknya. Orang beriman juga tidak terlalu mencemas sesuatu yang belum terjadi, karena mengetahui bahwa Alloh yang maha baik.
Coba kita lihat sekarang, begitu banyak makhluk yang diciptakan oleh Alloh, tapi Alloh ciptakan kita sebagai manusia. Kebayang tidak kalau kita tidak diciptakan sebagai manusia, tapi jadi hewan, lalat, dan seterusnya. Pernahkah kita juga mengucapkan kata “Alhamdulillah” menjadi manusia Ketika melihat makhluk yang lain selain manusia.
Intinya banyak-banyak bersyukur kepada Alloh dan banyak bertafakur atas nikmat yang diberikan oleh Alloh Ta’ala.